Kabar Baik untuk Planet Bumi: Hanya Sedikit Orang yang Ingin Kaya Raya

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 18 Juni 2022 | 10:00 WIB
Ilustrasi orang kaya. Ternyata hanya ada sedikit orang yang ingin jadi kaya raya dan itu kabar yang baik untuk keberlanjutan planet Bumi. (Freepik)

Dia dan tim juga mengumpulkan tanggapan tentang kekayaan ideal menurut individu dari negara-negara yang jarang digunakan dalam psikologis lintas budaya. Negara-negara seperti Arab Saudi, Uganda, Tunisia, Nikaragua, dan Vietnam, jarang dibahas.

Di setiap negara, mereka yang  berkeinginan tak terbatas memang ditemukan, tetapi jumlahnya kecil, dibandingkan yang memilih hidup sederhana. Orang yang memiliki keinginan tak terbatas cenderung kalangan muda dan penduduk kota besar. Mereka adalah orang yang menghargai kesuksesan, kekuasaan, dan kemandirian.

Keinginan yang tidak terbatas juga lebih umum di negara-negara yang menerima ketimpangan atau ketidaksetaraaan. Sementara di negara-negara yang masyarakatnya kolektif, mereka lebih fokus pada tanggung jawab dan pencapaian kelompok daripada individu.

Misalnya, mereka menyebut Indonesia adalah salah satu yang dianggap kolektivistik dan menerima ketidaksetaraan. Negara ini memiliki jumlah penduduk yang banyak dengan keinginan yang tidak terbatas. Sedangkan Inggris, yang lebih individualistis dan peduli kesetaraan memiliki lebih sedikit orang yang punya keinginan tidak terbatas. 

Ada kasus yang berbeda pada Tiongkok. Di sana, mereka memiliki sedikit orang yang punya keinginan tak terbatas, padahal kolektivismenya tinggi dan juga menerima ketidaksetaraan.

Rekan penulis Renata Bongiorno dari University of Exeter mengatakan, "Temuan ini merupakan pengingat bahwa pandangan mayoritas tidak selalu tercermin dalam kebijakan yang memungkinkan akumulasi jumlah kekayaan yang berlebihan oleh sejumlah kecil individu."

"Jika kebanyakan orang berjuang untuk kekayaan yang terbatas, kebijakan yang mendukung keinginan orang yang lebih terbatas, seperti pajak kekayaan untuk mendanai inisiatif keberlanjutan, mungkin lebih populer daripada yang sering digambarkan."