Empat Paddler Indonesia Akan Susuri Sungai Bengawan Solo Sejauh 462 Km

By Utomo Priyambodo, Senin, 20 Juni 2022 | 23:00 WIB
Acara Kick-Off Paddling Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022 di Sungai Tahang, Greenbelt Pantai Indak Kapuk 2 pada 19 Juni 2022. (M Bahrun I Chourmain/YouTube)

Muhammad Rifai, salah satu paddler lainnya, menjelaskan bahwa ia bersama tiga orang paddler utama akan melakukan paddling sejak pagi hingga sore selama sebulan. Mereka akan berhenti di titik-titik pemberhentian (pit stop) tiap sore dan melanjutkan paddling di titik-titik tersebut keesokan paginya. "Nanti ada satu boat juga yang akan mendukungan pengangkutan logistik kami selama paddling," kata Fay, sapaan Rifai.

Tim paddler akan menginap dan mengadakan acara di desa-desa pinggir sungai di sekitar titik-titik pemberhentian tersebut. "Bahkan di setiap pit stop itu masyarakat desa yang membantu menyiapkan (acara dan kegiatan) ini. Di sana kita akan disambut dengan perahu-perahu lokal," imbuh Miko.

Anak kecil turut mengikuti acara acara Kick-Off Paddling Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022. (Utomo Priyambodo)

Rangkaian ekspedisi ini juga akan mengadakan focus group discussion (FGD) di tingkat desa-desa dan mendorong terbentuknya wadah bernama Riverside Ecologycal Society atau Masyarakat Bantaran Sungai yang Peduli pada Kelestarian Alam. Harapannya, semua pemerintah kabupaten/kota yang dilalui Bengawan Solo dapat berbagi masalah terkait kondisi Sungai Bengawan Solo dan bantarannya serta merumuskan dan menerapkan solusi bersama terkait ini.

Rekomendasi-rekomendasi hasil penelitian dan diskusi dari rangkaian ekspedisi ini rencananya akan dipublikasikan dalam sebuah buku. "Penerbitan hasil ekspedisi dan rekomendasi dalam bentuk buku akan kami serahkan kepada pemerintah pusat dan daerah," tutur Miko.

Baca Juga: Benteng Van Den Bosch: Sang Penjaga Jalur Sungai Bengawan Solo

Baca Juga: Banjir dan Longsor Melanda Hulu Bengawan Solo

Baca Juga: Kisah di Balik Ekspedisi Magellan Mencari Jalur Rempah yang Baru

Frans Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), berharap ekspedisi ini bisa berjalan lanjar dan menyatakan pihaknya siap ikut berkolaborasi. "Misi Ekspedisi Bengawan Solo 2022 ini harus sukses dan bisa memberikan manfaat, nilai-nilai keberlanjutan, dan sejalan dengan stok resources yang kita miliki. Karena jalur Bengawan Solo ini adalah jejak-jejak peradaban yang bernilai bagi pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya.

Leo Eliasta, Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis Sungai dan Pantai, perwakilan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), juga menyatakan sangat mendukung dan mengapresiasi misi ini. Dia menegaskan pihak Kementerian PUPR yang memiliki amanat untuk mengelola seluruh badan air di Indonesia, termasuk Sungai Bengawan Solo, "siap menerima masukan-masukan ataupun rekomendasi-rekomendasi" dari hasil penelitian dalam ekspedisi ini.

Tim ekspedisi berharap Sungai Bengawan Solo dapat memberi pemasukan dan meningkatkan ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya melalui pengembangan wisata-wisata di sana. Dengan adanya manfaat yang diberikan sungai kepada masyarakat, maka masyarakat pun akan merasa penting akan keberadaan sungai sehingga akan selalu menjaga kebersihan dan kelestarian sungai ini.

"Kami juga sedang menyiapkan sebuah marketplace tourism, yang harapannya nanti setelah ekspedisi ini selesai, masyarakat yang punya wisata-wisata desa itu nanti bisa didorong jadi desa wisata digital, sudah ada lapak-lapak digitalnya di situ. Kita yang akan provide itu. InsyaAllah nanti setelah selesai acara, aplikasi itu sudah bisa dipakai," harap Miko.