Benarkah Lupa Mengunci Gerbang Jadi Penyebab Kejatuhan Konstantinopel?

By Sysilia Tanhati, Kamis, 23 Juni 2022 | 13:00 WIB
Selama lebih dari 1.000 tahun, Konstantinopel bertahan melawan aliran serangan tanpa henti. ( Eugène Delacroix & Palma Le Jeune)

Para penyerang berusaha sebaik mungkin untuk menaklukkan kota. Dalam satu serangan, mereka memulai dengan pemboman artileri berat sebelum menyerbu titik terlemah di dinding. Setelah dua jam, prajurit romawi memaksa para penyerang mundur.

Serangan lain menggunakan meriam yang kuat untuk melubangi gerbang. Menggunakan titik masuk ini, pasukan penyerbu mengalir ke kota, tetapi dibantai oleh penduduk Konstantinopel. Penduduk dengan mudah menghabisi setiap prajurit saat mereka masuk melalui celah itu.

Tepat ketika sepertinya tidak ada cara untuk berhasil memasuki kota, seseorang kebetulan melihat Gerbang Karoporta secara tidak sengaja dibiarkan tidak terkunci. Pasukan penyerang membanjiri kota pada tanggal 28 Mei. Meskipun serangan gencar ini akhirnya berhasil dilawan, hal itu membutuhkan pengalihan pertahanan dari titik vital lainnya. Akibatnya, penjajah Turki Ottoman mampu menembus kota di sejumlah lokasi lain, mengakibatkan jatuhnya kota.

   

Baca Juga: Apakah Atilla sang Hun adalah Pemimpin Barbar Terhebat dalam Sejarah?

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Konstantinopel Disebut-sebut sebagai 'Roma Baru'

Baca Juga: Konstantinopel Berubah Jadi Istanbul Bukan Saat Direbut Sultan Ottoman

   

Dalam kekacauan dan pembantaian serangan itu, catatan sejarah tentang apa yang terjadi pada penjaga gerbang tidak ditemukan.

Kota ini jatuh ke tangan Ottoman pada tanggal 29 Mei. Namun benarkah ada prajurit yang demikian lengahnya? Bahkan hal ini menjadi lelucon hingga zaman modern. Elon Musk mengunggah sebuah meme di Twitter. Dalam memenya, seorang tentara Bizantium yang bertanya pada dirinya sendiri, “Apakah saya sudah mengunci gerbang?”

Teori ini pertama kali dicatat oleh sejarawan Bizantium Doukas, di Lesbos pada saat pengepungan yang terkenal itu. Detail ini dibuat untuk mengatasi kejutan penaklukan dan meremehkan penaklukan kota oleh orang Turki.

Ada juga yang berpendapat bahwa Sultan Mehmed memiliki persiapan yang lebih baik. Sehingga para prajuritnya mampu meledakkan jalan melalui tembok Konstantinopel yang kokoh itu.

Dengan jatuhnya Bizantium, Kesultanan Utsmaniyah pun menguasai Konstantinopel dan mengganti namanya menjadi Istanbul.