Nationalgeographic.co.id—Salah satu hal paling menyeramkan dari sebuah kuburan kuno bisa jadi adalah pesan yang aneh dan tidak menyenangkan bagi yang membacanya. Misalnya, sebuah pesan yang tertulis dalam warna yang tampak seperti darah dan menyatakan bahwa siapa pun yang membuka kuburan itu akan dikutuk.
Itulah yang para arkeolog temukan di Galilea, wilayah yang membentang di Israel utara dan Libanon selatan, tahun lalu. Menggali Situs Warisan Dunia UNESCO Beit She'arim Necropolis, para arkeolog menemukan penanda kuburan berusia 1.800 tahun tersebut. Kuburan itu adalah milik seorang yang masuk agama Yahudi bernama Jacob.
"Iokobos [Jacob] sang proselit bersumpah pada dirinya sendiri bahwa siapa pun yang membuka kuburan ini akan dikutuk," tulis penanda batu itu seperti dilansir IFLScience. Ini adalah pesan "aneh", yang ditulis oleh Jacob sendiri dalam bahasa Yunani yang khas, menurut Profesor Jonathan Price dari Tel Aviv University yang menerjemahkan tablet itu.
"Tampaknya seperti itulah dia berbicara," kata Price kepada The Times of Israel.
Tulisan pada lempengan batu itu mencakup delapan baris, diakhiri dengan kata-kata: Yaakov Ha'Ger bersumpah untuk mengutuk siapa pun yang akan membuka kuburan ini, jadi tidak ada yang akan membukanya.
Ini adalah penanda kuburan pertama yang ditemukan di situs tersebut yang secara eksplisit mengonfirmasi bahwa yang dikubur adalah seseorang yang masuk agama Yahudi. Penemuan itu telah dipresentasikan pada Northern Conference, yang diadakan bersama oleh University of Haifa dan wilayah utara Otoritas Barang Antik Israel (Israel Antiquities Authority/IAA) pada 1 Juni 2022.
Pesan di penanda kuburan itu tidak ditulis dengan darah, tetapi cat merah—meskipun itu tentu saja tidak menghilangkan efek seramnya. Tulisan penanda kuburan ini adalah salah satu dari dua prasasti pertama yang ditemukan di Beit She'arim dalam 65 tahun terakhir.
"Tulisan itu berasal dari periode Romawi Akhir atau Bizantium Awal, di mana Kekristenan menguat. Dan di sini kami menemukan bukti bahwa masih ada orang yang memilih untuk bergabung dengan orang-orang Yahudi," kata Prof. Adi Erlich dari Zinman Institute of Archaeology dan University of Haifa's School of Archaeology yang mengepalai penggalian di Beit She'arim, dalam sebuah pernyataan kepada IFLScience.
Baca Juga: Kuburan Kuno Berisi Kerangka Bayi Kembar Viking Ditemukan di Swedia
Baca Juga: Kofun yang Misterius, Kuburan Kuno Jepang yang Menghadap Amaterasu
Baca Juga: Kapal dan Kuburan Kuno Ditemukan di Kota Bawah Laut di Mesir
Para peneliti menjelaskan bahwa Yaakov Ha'Ger, sebagaimana nama pilihannya dalam bahasa Ibrani, adalah "orang yang sepenuhnya bertobat" ke Yudaisme. Penanda kuburan itu menggunakan kata Yunani "proselit," jelas Price. Proselit memiliki arti pengikut baru atau pemeluk agama baru.
Meskipun para peneliti telah mempelajari detail pribadi kehidupan Jacob, ada beberapa hal mendasar yang mengejutkan yang tidak kita ketahui tentang Jacob. Bahkan mungkin kita tidak akan pernah tahu soal itu.
"Beit She'arim dikenal sebagai tempat pemakaman internasional bagi orang-orang Yahudi dari seluruh timur," kata Price kepada The Times of Israel. Itu membuat pada dasarnya tidak mungkin untuk mengetahui dari mana dia berasal—"kecuali kita menemukan buku hariannya, yang mana kita tidak akan menemukannya," kata Price.
Dan mungkin yang paling aneh dari semuanya: kita bahkan tidak tahu di mana Jacob sekarang. Penanda kuburan itu tidak ditemukan di kuburan Jacob, tetapi disandarkan ke dinding sebuah gua yang sebelumnya belum ditemukan. Setidaknya belum ditemukan oleh para arkeolog, tetapi mungkin sudah oleh orang lain, misalnya penjarah kuburan.
Bagaimana penanda kuburan itu bisa berada di gua tersebut hampir pasti adalah karena ulah penjarah kuburan, kata Price kepada Times of Israel. Jadi sangat tidak mungkin kuburan Jacob akan diidentifikasi secara pasti di masa depan.
Oleh karena itu, ekskavator yang bertugas menggali atau membuka kuburan kuno di masa depan haruslah berhati-hati. Barangkali kuburan kuno yang mereka akan buka adalah kuburan Jacob dan dia akan marah dan mengutuk mereka.