Kala Yahudi Jerman Berbalik Menyerang Nazi Pada Perang Dunia II

By Galih Pranata, Senin, 27 Juni 2022 | 13:00 WIB
The Ritchie Boys berlatih di Camp Ritchie, Maryland selama Perang Dunia II. (Department of Defense USA)

Potret The Ritchie Boys di tahun 1945, Yahudi Jerman yang tergabung dalam militer Amerika Serikat sebagai intelijen selama perang melawan Nazi Jerman. (Holocaust Encyclopedia)

Meskipun anggota The Ritchie Boys dianugerahi lebih dari 65 Bintang Perak, kelompok mereka tidak terlalu terkenal selama perang. "Itu berubah selama bertahun-tahun ketika The Ritchie Boys mulai menerima lebih banyak pengakuan," sambung Frommer.

Selain penghargaan Museum Holocaust, Senat AS mengeluarkan resolusi  pada tahun 2021 yang menghormati "keberanian dan dedikasi The Ritchie Boys," dan juga mengakui "pentingnya kontribusi mereka terhadap keberhasilan Pasukan Sekutu selama Perang Dunia II."

David S. Frey, seorang profesor sejarah dan direktur Pusat Holocaust dan Genosida di Akademi Militer Amerika Serikat, mengatakan bahwa pada akhir tahun 1930-an, Jenderal George Marshall, yang saat itu menjadi Kepala Staf Angkatan Darat, menyadari bahwa jika Amerika Serikat pergi berperang, dibutuhkan kemampuan intelijen medan perang—yang tidak dimiliki militernya.

Intelijen itu ialah The Ritchie Boys yang banyak membantu sekutu dalam menafsirkan berbagai dokumen penting milik Nazi, membaca situasi musuhnya dan memahami topografi orang-orang Jerman.