Melawan Teori Evolusi, Mengapa Penuaan pada Kura-Kura Sangat Lambat?

By Ricky Jenihansen, Minggu, 26 Juni 2022 | 16:00 WIB
Tidak seperti pada manusia, penuaan pada kura-kura sangat lambat bahkan membaik. (Pinterest)

 Baca Juga: Jonathan si Kura-kura Tertua di Dunia, Tahun 2022 Berusia 190 Tahun

 Baca Juga: Hari Penyu Sedunia: Hal-Hal yang Mungkin Belum Anda Tahu soal Penyu

Pertukaran ini menyiratkan antara lain bahwa, setelah mencapai kematangan seksual, individu berhenti tumbuh dan mulai mengalami penuaan, penurunan bertahap fungsi tubuh seiring bertambahnya usia.

Akan tetapi tidak dengan kura-kura, yang dapat terus tumbuh setelah kematangan seksual. Teori memprediksi bahwa pengorbanan tersebut tidak dapat dihindari, dan dengan demikian penuaan tidak bisa dihindari.

Bahkan, prediksi ini telah dikonfirmasi untuk beberapa spesies, terutama mamalia dan burung. Namun mengapa ini tidak terjadi pada kura-kura?

Bertentangan dengan manusia tetapi mengikuti pola yang ditunjukkan pada reptil lain, penyu jantan dan kura-kura hidup lebih lama dari betina. (Ana Rita da Silva/University of Southern Denmark)

Untuk dipahami, pada organisme yang terus tumbuh setelah kematangan seksual, seperti kura-kura dan penyu, diyakini memiliki potensi untuk terus berinvestasi dalam memperbaiki kerusakan sel. Dengan demikian dianggap sebagai kandidat ideal untuk mengurangi dan bahkan menghindari efek merusak dari penuaan.

"Namun, perhatikan fakta bahwa beberapa dari mereka menunjukkan penuaan yang dapat diabaikan tidak berarti bahwa mereka abadi. Itu hanya berarti bahwa risiko kematian mereka tidak meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi masih lebih besar dari nol," kata salah satu peneliti, Fernando Colchero, profesor di Departemen Matematika dan Ilmu Komputer, University of Southern Denmark.

"Singkatnya, semua mereka pada akhirnya akan mati karena penyebab kematian yang tidak dapat dihindari seperti penyakit."

Sementara pada manusia, penuaan manusia tidak melambat di bawah kondisi kehidupan yang lebih baik. Pada abad terakhir, manusia telah menyaksikan peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam umur panjang manusia.

Namun, penelitian pada manusia dan primata non-manusia telah menunjukkan bahwa kondisi kehidupan yang lebih baik tidak banyak mengubah laju penuaan.

Di antara spesies-spesies ini, perubahan lingkungan sebagian besar memengaruhi kematian bayi dan remaja serta penyebab kematian yang tidak bergantung pada usia seperti pemangsaan atau kondisi ekstrem.

"Jadi spesies ini, termasuk manusia, tidak bisa menghindari penuaan," kata Fernando Colchero.