Dampak Perubahan Iklim: Spesies Anjing Liar Afrika Kian Terancam Punah

By Wawan Setiawan, Sabtu, 2 Juli 2022 | 07:00 WIB
Anak anjing liar Afrika. (Bobby-Jo Photography)

Penelitian lain menunjukkan bahwa pemanasan jangka panjang dapat memicu pergeseran fenologis, atau pergeseran waktu peristiwa kehidupan besar, pada spesies "produsen utama" seperti tanaman dan "konsumen utama" yang memakan tanaman, termasuk banyak burung dan serangga. Namun, sampai sekarang, para ilmuwan belum pernah mendokumentasikan perubahan fenologis yang didorong oleh iklim pada mamalia karnivora besar. Abrahms dan rekan-rekannya menunjukkan bahwa predator besar memang dapat menunjukkan respons yang kuat terhadap perubahan iklim jangka panjang, meskipun predator "lebih jauh" dari rantai makanan.

Ibu dan anak anjing liar Afrika, yang terancam punah akibat adaptasi mereka terhadap perubahan iklim. (Krystyna Golabek)

Untuk penelitian ini, tim menganalisis lebih dari tiga dekade data yang mereka dan kolaborator kumpulkan pada 60 kawanan anjing liar Afrika yang hidup di wilayah lebih dari 1.000 mil persegi di Botswana utara. Spesies ini berkembang biak setiap tahun setiap musim dingin. Setelah lahir, anak anjing menghabiskan sekitar 3 bulan bersama induknya di sarang sebelum mulai bepergian dan berburu dengan kawanannya.

Suhu maksimum harian rata-rata dalam masa studi naik sekitar 1,6 derajat Celcius selama 30 tahun. Selama jangka waktu yang sama, suhu maksimum tahunan melonjak 3,8 derajat Celcius. Tim tidak dapat sampai pada kesimpulan yang tidak terduga tanpa pengamatan lapangan terperinci selama beberapa dekade yang dipimpin oleh Konservasi Predator Botswana, kata Abrahms.

"Kami hanya bisa melakukan penelitian ini karena keberadaan dataset unik jangka panjang untuk predator besar ini, yang sangat langka," kata Abrahms. "Ini menunjukkan nilai dari data semacam ini dalam mempelajari bagaimana perubahan iklim akan berdampak pada ekosistem."

"Predator besar memainkan peran yang sangat penting dalam ekosistem, tetapi kami masih harus banyak belajar tentang implikasi perubahan iklim bagi hewan-hewan ini. Pergeseran besar yang didorong oleh iklim seperti yang kami temukan mungkin lebih tersebar luas pada predator teratas daripada yang diperkirakan semula, jadi kami berharap temuan kami akan memacu penelitian perubahan iklim baru pada populasi predator lain di sekitar planet ini," pungkasnya.