Nationalgeographic.co.id - Seorang peneliti dan rekannya dari University of Maryland menemukan bahwa jamur Metarhizium robertsii menghilangkan merkuri dari tanah di sekitar akar tanaman dan dari air tawar, juga air asin. Bagaimana cara mereka melakukannya? Para peneliti juga merekayasa genetik jamur untuk memperkuat efek detoksifikasi merkuri tersebut.
Pencemaran merkuri pada tanah dan air merupakan ancaman dunia bagi kesehatan masyarakat. Studi baru ini menunjukkan Metarhizium dapat memberikan cara yang murah dan efisien untuk melindungi tanaman yang ditanam di daerah tercemar dan memulihkan saluran air yang sarat dengan merkuri.
Studi ini dilakukan oleh profesor entomologi UMD Raymond St. Leger dan para peneliti di laboratorium mantan rekan pasca-doktoralnya, Weiguo Fang (kini di Universitas Zhejiang di Hangzhou, Tiongkok). Hasil studi mereka telah diterbitkan di jurnal PNAS pada 14 November 2022, dengan judul “Bioremediation of mercury-polluted soil and water by the plant symbiotic fungus Metarhizium robertsii.”
“Proyek ini, dipimpin oleh Dr. Fang, menemukan bahwa Metarhizium menghentikan tanaman dari menyerap merkuri,” kata St. Leger. "Meskipun ditanam di tanah yang tercemar, tanaman itu tumbuh normal dan dapat dimakan. Terlebih lagi, jamur itu sendiri dapat dengan cepat membersihkan merkuri dari air tawar dan air asin."
Metarhizium adalah jamur yang hampir ada di mana-mana, dan pekerjaan sebelumnya oleh laboratorium St. Leger telah menunjukkan bahwa ia menjajah akar tanaman dan melindunginya dari serangga herbivora. Para ilmuwan telah mengetahui bahwa Metarhizium sering kali merupakan satu-satunya makhluk hidup yang ditemukan di tanah dari situs beracun seperti tambang merkuri. Namun tidak ada yang sebelumnya menentukan bagaimana jamur bertahan hidup di tanah yang tercemar merkuri, atau apakah itu berimplikasi pada tanaman yang biasanya hidup bersama jamur.
St. Leger dan rekan lainnya sebelumnya telah mengurutkan genom Metarhizium. Sementara Fang memperhatikan bahwa itu mengandung dua gen yang sangat mirip dengan gen yang ada pada bakteri yang dikenal untuk mendetoksifikasi, atau bioremediasi, merkuri.
Untuk studi saat ini, para peneliti menjalankan berbagai percobaan laboratorium dan menemukan bahwa jagung yang terinfeksi Metarhizium tumbuh dengan baik ditanam di tanah yang bersih atau tanah yang sarat merkuri. Terlebih lagi, tidak ada merkuri yang ditemukan di jaringan tanaman jagung yang ditanam di tanah yang tercemar.
Para peneliti kemudian memodifikasi jamur secara genetik, menghilangkan dua gen yang mirip dengan bakteri yang meremediasi merkuri. Ketika mereka mereplikasi percobaan mereka, Metarhizium yang dimodifikasi tidak lagi melindungi tanaman jagung dari tanah yang mengandung merkuri, dan jagung pun mati.
Baca Juga: Jamur Zombi di Amazon, Menyerang Tubuh Lalat dengan Mengerikan
Baca Juga: Jamur Shiitake dan Lima Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh
Baca Juga: Fenomena Cahaya Dingin Yang di Hasilkan Oleh Beberapa Jenis Jamur