Mikroba Akuifer Gelap Gulita Ini Hidup Tanpa Bantuan Sinar Matahari

By Wawan Setiawan, Sabtu, 9 Juli 2022 | 13:00 WIB
Penulis pertama studi Dr Will Overholt dan penulis senior Prof Kirsten Küsel mengambil sampel. (Friedrich-Schiller-University Jena)

Analisis metagenomik menunjukkan mikroorganisme yang sangat melimpah yang tidak terkait erat dengan bakteri yang dipelajari sebelumnya, dalam urutan Nitrospiria yang tidak dicirikan. "Sebagai makanan, organisme ini dianggap membentuk dasar kehidupan bagi seluruh ekosistem air tanah dengan ribuan spesies mikrobanya, mirip dengan peran yang dimainkan ganggang di lautan atau tanaman di darat," kata Overholt.

Mengukur fiksasi karbon dapat dilakukan dengan karbon dioksida berlabel radioaktif. "Dalam lingkungan batuan karbonat, terdapat CO2 terlarut yang melimpah, yang dapat membuat sulit untuk secara langsung mengamati tingkat fiksasi karbon," kata Prof. Susan Trumbore dari Institut Max Planck untuk Biogeokimia di Jena. Oleh karena itu, tim menggunakan metode khusus untuk melacak sejumlah kecil CO2 berlabel menggunakan spektrometri massa akselerator yang sangat sensitif. "Sangat menarik untuk melihat wawasan baru apa yang dapat dihasilkan oleh metode ini," katanya.

"Temuan kami menawarkan wawasan baru tentang bagaimana ekosistem bawah permukaan ini berfungsi, memberikan petunjuk tentang cara memantau atau memulihkan sumber air tanah," simpul Küsel.

Hasil temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience pada 30 Juni dengan judul "Carbon fixation rates in groundwater similar to those in oligotrophic marine systems".