Membawa Sampel Planet Mars ke Bumi, Amankah? Beberapa Orang Khawatir

By Wawan Setiawan, Kamis, 7 Juli 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi Pendarat Pengambilan Sampel NASA yang diusulkan yang akan membawa roket kecil, yang disebut Kendaraan Pendakian Mars, ke permukaan Planet Merah. (NASA/JPL-Caltech)

Nationalgeographic.co.id—Sejak September, robot penjelajah Perseverance telah memilih rute di sepanjang delta sungai kuno di Mars. Lengan robotnya menjangkau dengan mata bor baja yang berputar ke batuan inti. Kemudian, ia menyendok tanah dan menyedot sejumlah kecil atmosfer planet merah ini ke dalam tabung titanium. Berikutnya, material itu disimpannya sebagai sampel dalam penelitian.

Rencananya, di bawah Laboratorium Propulsi Jet NASA, akan melakukan peluncuran kendaraan lain ke Mars untuk membawa sampel yang tidak steril itu kembali ke Bumi. Sampel itu akan ditujukan ke Utah, dan mengirimnya ke tempat yang saat ini belum dibangun, yaitu fasilitas aman yang akan dibangun pada 2033.

Di sanalah para ilmuwan akan mulai menguji tanda-tanda kehidupan mikroba purba dari sekitar 35 sampel dengan berat total sekitar satu pon. Tujuannya juga untuk memahami geologi dan iklim planet, serta mempersiapkan manusia yang suatu hari nanti akan menginjakkan kaki di planet merah tersebut.

"Kami juga percaya ini menjadi langkah logis berikutnya dalam pencarian kami untuk akhirnya mendaratkan manusia di permukaan Mars," kata Thomas Zurbuchen, astrofisikawan dan kepala sains di NASA, dalam presentasi publik virtual pada bulan Mei kemarin. “Sampel yang dikumpulkan dari delta sungai kuno Jezero dianggap sebagai kesempatan terbaik untuk mengungkap evolusi awal Mars, termasuk potensi kehidupan.”

Namun rencana tersebut membuat beberapa anggota masyarakat yang menghadiri sidang terbuka sedikit agitasi intragalatic, terutama mengingat pandemi baru-baru ini. Itu termasuk pensiunan insinyur Administrasi Penerbangan Federal dari South Jersey yang bertanya-tanya masalah apa yang mungkin dapat ditimbulkan oleh mikroba yang tidak steril dari Mars.

Ilustrasi tentang roket yang meluncurkan sampel Mars dari permukaan planet untuk perjalanan ke Bumi. (NASA/JPL-Caltech)

NASA sedang melakukan Misi Pengembalian Sampel Mars bersama Badan Antariksa Eropa dan menyebutnya sebagai salah satu misi paling berarti yang pernah dilakukan.

"Pertemuan publik akan mencakup pengarahan tentang status proses Undang-Undang Kebijakan Lingkungan Nasional untuk program yang diusulkan, serta tujuan dan sasaran ilmiahnya," kata NASA dalam pernyataan 29 April, seperti yang dilaporkan Space.com.

Komentar publik pada presentasi awal NASA sekarang ditutup, namun draf pernyataan dampak lingkungan pada misi diharapkan mendapat pertimbangan publik.

Pernyataan dampak lingkungan akan memeriksa implikasi bagi Bumi dan Mars. Pernyataan itu adalah "upaya pemulihan sehubungan dengan sumber daya alam, biologi dan budaya" dan "dampak terhadap lingkungan manusia dan alam yang terkait dengan hilangnya penahanan bahan sampel Mars."

Beberapa orang gugup karena NASA tidak dapat mengatakan dengan pasti 100% bahwa itu tidak akan membawa kembali sesuatu yang hidup atau berbahaya. Beberapa dari 170 komentator Mei mengidentifikasi diri mereka sebagai ilmuwan, dokter, atau ahli profesional. Sedangkan yang lainnya tetap anonim.

Thomas Dehel, dari Gloucester Township, Camden County, adalah salah satu dari sejumlah komentator. Pensiunan dari Administrasi Penerbangan Federal, Dehel memiliki gelar master di bidang teknik listrik serta gelar sarjana hukum. Meskipun tidak berafiliasi dengan misi tersebut, dia adalah penggemar Mars dan mengoperasikan situs web yang didedikasikan untuk misi tersebut.