Aristoteles di Yunani Kuno: Lyceum Sebagai Tempat Belajar untuk Umum

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 12 Juli 2022 | 11:00 WIB
Ilustrasi Lyceum, akademi yang didirikan Aristotle di luar batas kota Athena. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Tunai sudah tugas Aristoteles sebagai mentor Alexander Agung. Setelah kematian kawannya Philip II, yang digantikan Alexander III, ia kembali ke Athena untuk menyebarkan pengetahuan.

Yunani saat itu sudah disatukan di bawah kekuasaan sang raja muda itu. Aristoteles tentu punya status istimewa sebagai orang yang dekat dengan Makedonia di Athena, walau tak sedikit ancaman yang menghantuinya dari para kalangan yang melawan.

Ketika kembali ke Athena usianya 50 tahun di tahun 335 SM. Ia mendirikan sekolahnya sendiri di gimnasium yang dikenal sebagai Lyceum. Mungkin ia kecewa di Akademia—tempatnya belajar dulu—karena tidak menjadi penerus Plato, padahal dia merupakan murid unggulan. Lokasinya berada di luar batas kota Athena sebelah timur. Pada tahun ini juga, Alexander memulai ekspedisinya ke Asia.

Ketika mendirikan Lyceum, Aristoteles mengawalinya dari perpusatakaan besar dan mengumpulkan murid dari sekitar yang brilian. Murid-murid ini disebut peripatetik yang diambil dari nama biara (peripatos). Mereka suka berjalan-jalan dan mendengarkan diskusi Aristoteles.

Anselm H. Amadio, pengajar filsafat Illinois Institute of Technology, Chicago, AS, menerangkan di Encyclopædia Britannica, Lyceum bukan klub pribadi seperti Akademia. Di sana ada kuliah terbuka untuk umum dan diberikan secara gratis. 

Ada banyak pembelajaran yang dilakukan di Lyceum. Risalah utamamanya adalah fisika, metafisika, psikologi, etika, dan politik. Tulisannya terus ditulis ulang dan diperbarui, tetapi tidak ada kepastian tentang urutan kronologisnya.

"Karya-karya Aristoteles, meskipun tidak dipoles seperti karya Plato, sistematis dengan cara yang tidak pernah dilakukan Plato. Dialog Plato terus-menerus bergeser dari satu topik ke topik lain, selalu (berdasarkan perspektif modern) melintasi batas-batas antara berbagai disiplin filsafat atau ilmiah," tulis Amadio.

   

Baca Juga: Belajar di Akademia, Pusat Pendidikan Yunani Kuno oleh Plato

Baca Juga: Seperti Arisan, Orang Yunani Mengundi Pejabat: Bisakah untuk Pemilu ?

Baca Juga: Pengadilan Yunani Kuno Atas Socrates, Apa yang Menyebabkannya Dihukum?

Baca Juga: Aristoteles di Yunani dan Nasibnya karena Kedekatan dengan Makedonia