Astronom Menemukan 30 Eksokomet 'Merumput' dalam Sistem Planet Muda

By Wawan Setiawan, Sabtu, 16 Juli 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi ini menunjukkan eksokomet yang mengorbit sistem planet muda bintang Beta Pictoris. (ESO/L. Calçada)

Nationalgeographic.co.id - Bintang Beta Pictoris ditemukan hampir 40 tahun yang lalu. Bintang ini memiliki sistem planet muda yang berusia sekitar 20 juta tahun. Sistem planet ini dicirikan oleh adanya piringan puing-puing gas dan debu. Setidaknya ada dua planet besar ditemukan, dan banyak benda kecil.

Sistem planet Beta Pictoris terletak 63 tahun cahaya dari kita. Sistem planet ini terdeteksi pada awal 1987. Selama lebih dari tiga puluh tahun, eksokomet yang melintasi bintang telah terdeteksi. Astronom menggunakan spektroskopi untuk menyelidiki bagian gas dari koma dan ekor komet tersebut. Ini adalah komet pertama yang pernah diamati di sekitar bintang selain Matahari.

Bintang beta Pictoris telah memesona para astronom karena memungkinkan mereka untuk mengamati sistem planet dalam proses pembentukannya.

Sebuah tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Alain Lecavelier des Etangs, peneliti CNRS di Institut d'Astrophysique de Paris (CNRS/Sorbonne Université), telah menemukan 30 eksokomet. Mereka juga menentukan ukuran inti mereka, yang diameternya bervariasi antara 3 dan 14 kilometer. Inti komet seperti berupa ‘bola es salju kotor’ yang membentuk jantung komet. Ketika komet lewat dekat dengan bintang, panas bintang menyebabkan esnya menyublim. Hal ini menciptakan ekor panjang yang mengalir dan dapat meregang di belakang komet.

“Dalam Beta Pictoris, komet terlihat 'merumput' bintang hampir setiap hari," kata Lecavelier des Etangs, dalam sebuah pernyataan.

Temuan mereka dipublikasikan di jurnal Scientific Reports pada 28 April 2022 dengan judul "Exocomets size distribution in the β Pictoris planetary system". Temuan ini merupakan hasil pengamatan sistem beta Pictoris selama 156 hari menggunakan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA.

Ilustrasi menunjukkan planet yang mengorbit bintang muda Beta Pictoris. Planet ekstrasurya ini adalah yang pertama diukur tingkat rotasinya. Hari delapan jamnya sesuai dengan kecepatan rotasi khatulistiwa 100 000 kilometer/jam - jauh lebih cepat daripada planet mana pun di Tata Surya. (ESO L. Calçada/N. Risinger)

Seperti halnya komet di Tata Surya kita, eksokomet Beta Pictoris juga dibentuk oleh serangkaian tabrakan dengan objek lain. "Ini menunjukkan pentingnya interaksi, tabrakan, pertukaran materi antara planet dan benda-benda kecil seperti asteroid atau komet pada tahap awal kehidupan sistem planet," kata Lecavelier des Etangs.

Beberapa air di Bumi kemungkinan berasal dari komet dan kandungan esnya. Sehingga, para ilmuwan penasaran untuk mempelajari bagaimana komet juga dapat berdampak pada planet ekstrasurya.

"Kami tidak dapat memastikan bahwa komet yang diamati kemungkinan besar mengirimkan material seperti air ke planet yang mengorbit Beta Pictoris. Akan tetapi pengamatan kami menunjukkan bahwa tabrakan sangat umum dan oleh karena itu menunjukkan bahwa planet beriklim sedang dapat diperkaya dengan material yang terperangkap dalam es beku yang ditangkap oleh komet ketika jauh dari bintang. Kemudian ia bertabrakan dengan planet-planet," jelas Lecavelier des Etangs.

Meskipun ada banyak kesamaan antara eksokomet Beta Pictoris dan komet tata surya kita, seberapa mirip dan berbedanya mereka "masih harus ditentukan," kata Lecavelier des Etangs.

 Baca Juga: Astronom Ukraina Menemukan 5 Eksokomet Baru di Sekitar Beta Pictoris

 Baca Juga: Dari Ribuan Eksoplanet, Ada Tiga yang Ditandai Sebagai Bintang

 Baca Juga: Eksoplanet Aneh Seperti Neptunus Ini Mungkin Memiliki Awan Air

Eksokomet dapat membantu menjelaskan asal usul dan evolusi komet secara umum. Pengamatan masa depan sistem planet menggunakan Hubble dan Teleskop Luar Angkasa James Webb dapat mengungkapk detail lebih lanjut tentang mereka.

"Pertanyaan tentang komposisi komet ini tetap terbuka," kata Lecavelier des Etangs.

Para peneliti ingin menentukan zat apa yang menyublim, atau berubah dari padat menjadi gas, saat eksokomet mendekati bintang Beta Pictoris. Itu bisa berupa air es, karbon monoksida, atau sesuatu yang lain sama sekali.

Sistem ini memiliki kombinasi unik dari tiga faktor yang membuat para astronom datang kembali: Ini muda, dekat, dan teleskop memiliki perspektif yang sempurna dari Bumi.

"Alam memberi kami target yang luar biasa," kata Lecavelier des Etangs. "Banyak pertanyaan tetap terbuka. Saya yakin Beta Pictoris akan membuat kita sibuk selama beberapa dekade mendatang!"

Para ilmuwan juga dapat memperkirakan distribusi ukuran objek, yaitu proporsi komet kecil hingga komet besar. Ini adalah pertama kalinya distribusi ini diukur di luar Tata Surya kita, dan sangat mirip dengan komet yang mengorbit Matahari.