Nationalgeographic.co.id—Para ahli paleontolog melaporkan telah mendeskripsikan dinosaurus karnivora raksasa baru yang hidup di Argentina sekitar 94 juta tahun yang lalu. Dinosaurus tersebut memiliki kaki depan yang kecil seperti Tyrannosaurus rex.
Dinosaurus itu ditemukan pada tahun 2012 selama kerja lapangan yang sebagian didanai oleh National Geographic Society. Dinosaurus yang baru dideskripsikan itu diberi nama Meraxes gigas yang mengacu pada Meraxes sang naga dari seri fiksi A Song of Ice and Fire karya George R.R. Martin.
Temuan tersebut menunjukan bahwa karnivora raksasa mungkin memiliki lebih banyak kegunaan untuk kaki depan mereka yang kecil daripada yang diperkirakan sebelumnya. Deskripsi lengkap temuan itu telah diteritkan dalam jurnal Current Biology dengan judul "New giant carnivorous dinosaur reveals convergent evolutionary trends in theropod arm reduction" baru-baru ini.
Memiliki lengan mirip T. Rex, tapi spesies baru ini tidak terkait erat dengan tyrannosaurus. Dinosaurus ini adalah kelompok dinosaurus yang sama sekali berbeda yang dikenal sebagai carcharodontosaurids, dan punah jutaan tahun sebelum T. rex muncul.
Oleh karena itu, ia mengembangkan lengan kecilnya secara independen, menunjukkan bahwa memiliki kaki depan yang kecil mungkin memiliki lebih banyak keuntungan evolusioner daripada yang diperkirakan sebelumnya.
"Saya yakin bahwa lengan kecil yang proporsional itu memiliki semacam fungsi," penulis utama studi baru, ahli paleontologi Juan Canale dari Universitas Nasional Río Negro di Argentina, mengatakan dalam siaran pers.
"Mereka mungkin menggunakan lengan untuk perilaku reproduksi seperti memegang betina saat kawin atau menopang diri mereka sendiri untuk berdiri kembali setelah istirahat atau jatuh."
Penemuan ini telah membantu ahli paleontologi lebih memahami carcharodontosaurids. Kelompok dinosaurus ini, yang namanya berarti "kadal bergigi hiu", juga berisi Giganotosaurus, salah satu karnivora terbesar yang pernah hidup dan bintang film baru Jurassic World: Dominion.
"Penemuan ini membantu mengisi keragaman kelompok dinosaurus ini dan memberi kita gambaran yang lebih akurat tentang evolusi dan ekologi saat itu," kata Thomas Carr, ahli paleontologi di Carthage College di Wisconsin yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
"Jumlah sebenarnya dinosaurus dan hewan punah lainnya mungkin sangat diremehkan, jadi ada baiknya menambahkan spesies baru ke pohon keluarga."
Sepuluh tahun yang lalu, tim ahli paleontologi internasional yang mensurvei wilayah Patagonia utara menemukan harta karun berupa fosil dinosaurus. Pada hari pertama pencarian.