Langka dan Mahal, Jeruk Jadi Simbol Kemewahan di Zaman Romawi Kuno

By Sysilia Tanhati, Sabtu, 9 Juli 2022 | 12:00 WIB
Jeruk jadi simbol kemewahan di zaman Romawi kuno. Buah tersebut langka dan mahal sehingga tidak semua orang bisa menikmatinya. (Kris Sevinc)

 Baca Juga: Alih-Alih Berlian, Mutiara Jadi Simbol Kekayaan dan Prestise Romawi

"Temuan saya menunjukkan bahwa sitrun dan lemon adalah buah jeruk pertama yang tiba di Mediterania. Keduanya merupakan simbol status bagi kaum elit. Semua buah jeruk lainnya kemungkinan besar menyebar lebih dari satu milenium kemudian karena alasan ekonomi," imbuhnya.

Mengapa sitrun dan jeruk lainnya dianggap berharga, bahkan menjadi simbol kemewahan?

"Tampaknya sitrun dianggap sebagai komoditas yang berharga karena kualitas penyembuhannya, penggunaan simbolisnya, baunya yang menyenangkan dan kelangkaannya. Hanya orang kaya yang mampu membelinya. Oleh karena itu, penyebarannya lebih terbantu oleh status sosialnya yang tinggi,” tuturnya lagi.

Kedua buah ini menjadi pusat perhatian selama berabad-abad. Seiring berjalannya waktu, daya tarik buah jeruk pun mulai memudar. Pada saat itu, jeruk mulai menjadi tanaman komersial, alih-alih sebagai barang mewah. Jeruk asam, jeruk nipis, dan pomelo datang pada abad ke-10 dan baru pada abad ke-15 jeruk manis hadir di meja makan orang Eropa.

Keberadaan jeruk manis merupakan produk dari rute perdagangan yang didirikan oleh Genoa dan kemudian Portugis. “Sedangkan jeruk keprok (mandarin orange) diperkenalkan ke Mediterania pada awal abad ke-19,” Langgut menambahkan.

Pada saat jeruk keprok muncul, pada abad ke-19, sitrun seakan jadi buah yang ketinggalan zaman.