Nationalgeographic.co.id—Saat ini, akibat aktivitas manusia, sungai-sungai panjang yang mengalir bebas di bumi semakin langka saja. Para raksasa ular ini harus mendukung seluruh ekosistem dan memungkinkan pergerakan energi, material, dan satwa liar tanpa hambatan di perairan mereka dan di lanskap sekitarnya. Tetapi manusia telah memanfaatkan kekuatan besar mereka selama berabad-abad, membangun begitu banyak bendungan dan waduk, dan begitu banyak infrastruktur lainnya.
Hingga sekarang hanya 37 persen sungai di dunia yang panjangnya lebih dari seribu kilometer yang masih mengalir bebas. Seberapa besar hambatan ini mengganggu konektivitas, dapat bervariasi di seluruh sungai. Namun memahami banyak konsekuensinya sangat penting untuk memulihkan ekosistem ini.
Mengalir Bebas atau Dikendalikan?
Dikutip dari National Geographic, barikut ini adalah sepuluh sungai terpanjang di bumi. Mulai dari yang masih mengalir bebas hingga memiliki konektivitas yang baik, hingga yang sangat terpengaruh oleh bendungan atau pengaruh manusia lainnya. Lanskap yang dilalui sungai juga merupakan faktor lain yang dapat memecah atau menekan jalur air.
Sungai Nil
Sungai terpanjang di dunia, Nil, adalah sungai yang paling terpengaruh oleh penggunaan air di antara sepuluh sungai raksasa ini. Sebagian besar air ditarik dari sungai ini untuk irigasi dan penggunaan kepentingan manusia lainnya.
Sungai Amazon
Aliran air Sungai Amazon mengalir dari Andes ke Samudra Atlantik. Sungai Amazon adalah sungai yang mengalir bebas terpanjang di dunia dan juga merupakan sungai yang melepaskan air paling banyak, sekitar 20 persen dari total debit global.
Sungai Mississippi-Missouri
Sungai Mississippi telah lama menjadi arteri perdagangan, dengan proyek-proyek rekayasa besar mengendalikan alirannya selama 300 tahun. Sekarang penghalang-penghalang itu mengganggu konektivitas di sebagian besar bentangan sungai tersebut.