Derita Orang Indo Dipandang Rendah oleh Eropa di Hindia Belanda

By Galih Pranata, Senin, 18 Juli 2022 | 13:00 WIB
Pasangan Indo-Eropa diambil pada 1900. (Circa/KITLV)

   

Baca Juga: Kapitalisme Pemerintah Hindia Belanda dalam Prosesi Ibadah Haji

Baca Juga: Pesona Pedesaan Tropis Pemikat Perjalanan Wisata di Hindia Belanda

Baca Juga: Buku Panduan Wisata ke Hindia Belanda yang Menawan Dunia Barat

   

Kondisi pendidikan yang tidak berpihak, kemiskinan, dan penelantaran yang berujung diskriminasi di sepanjang abad ke-19 terus dialami oleh penduduk peranakan indo. Penduduk indo memiliki perasaan dendam dan rasa frustrasi terhadap penduduk Eropa tulen.

"Terlebih lagi ketika orang Eropa yang status sosialnya tidak ingin tersaingi dengan eksistensi kaum indo di bidang pekerjaan, selalu mengganggu orang indo dan berusaha untuk menyingkirkannya dari lingkungan kerja," terusnya.

Hingga akhirnya, nepotisme menjadi lumrah di kalangan orang Eropa. Mereka membatasi pegawainya hanya di kalangan orang Eropa saja, dan tidak boleh bercampur dengan para indo di Hindia Belanda.

Dengan adanya ketimpangan sosial ini, lantas melahirkan tingkat kriminalitas yang cukup tinggi di Jawa. Kebanyakan, tindak kriminal ini dilakukan oleh orang-orang indo yang frustasi dengan keputusan pemerintah.

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo