Ekspansi Semak Arktika Dibatasi oleh Sebaran Benih dan Kebakaran Hutan

By Wawan Setiawan, Sabtu, 23 Juli 2022 | 11:00 WIB
Ekspansi semak Arktika dibatasi oleh penyebaran benih dan kebakaran hutan, menurut hasil studi terbaru. (Getty Images)

Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan menyelidiki pertumbuhan vegetasi Arktika. Mereka menemukan bahwa penyebaran benih dan api akan memperlambat perluasan lahannya dalam jangka panjang. Meskipun didukung kondisi yang lebih menguntungkan dari planet yang memanas.

Perkiraan sebelumnya meramalkan bahwa semak-semak Arktika—semak-semak pendek dan lebat yang menutupi sebagian besar wilayah tundra—pada akhirnya akan menaklukkan sekitar 39% dari area non-semak di Arktika. Akan tetapi analisis baru menunjukkan bahwa flora hanya akan dapat berkembang menjadi 25% dari daerah tundra pada tahun 2100, kata Yanlan Liu, penulis utama studi dan asisten profesor ilmu bumi di Ohio State University.

Hasil studi tersebut telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications pada 4 Juli dengan judul "Dispersal and fire limit Arctic shrub expansion". Studi ini meneliti pola pertumbuhan semak di masa lalu dan kemudian menerapkan berbagai variabel lingkungan. Di antaranya seperti curah hujan, ketinggian, dan hari ketika suhu di atas 5 derajat Celcius, diterapkan untuk menentukan apa yang mungkin terjadi di masa depan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa sementara ekspansi semak berkorelasi positif dengan kesesuaian lingkungan. Kemungkinan kelangsungan hidup spesies di lokasi tertentu selama beberapa dekade terakhir, itu tidak terjadi lagi.

Alih-alih, perubahan ekspansi semak sekarang sebagian besar dapat dikaitkan dengan api dan penyebaran benih. Ketika benih semak ini dibawa ke daerah non-semak oleh gravitasi, hewan, angin, atau bahkan arus laut dan es yang mengapung.

"Penyebaran dan kebakaran jauh lebih penting daripada kondisi lingkungan lainnya, bahkan jika tempat tertentu cukup hangat, semak-semak belum tentu tumbuh di wilayah itu," kata Liu. "Sebaliknya, itu dibatasi oleh apakah benih dapat tiba di lokasi itu, atau apakah tempat tidur benih atau kondisi tanah cukup bergizi untuk menopang pertumbuhan semak."

Sangat penting untuk melacak dan memprediksi ekspansi semak Arktika karena pertumbuhannya mengubah energi global dan anggaran karbon Bumi. (Nile via Pixabay)

Liu menambahkan bahwa sementara api dapat menyebabkan kematian benih dan bibit dalam jangka pendek. Begitupun dengan kebakaran hutan yang juga meningkatkan ketersediaan nutrisi tanah dan memfasilitasi perkecambahan.

Namun karena wilayah Arktika memanas dua kali lebih cepat dari rata-rata global, para ilmuwan mampu mendeteksi perubahan mencolok dalam distribusi vegetasi selama beberapa dekade. Sementara studi sebelumnya mengandalkan studi observasional dan model lapangan untuk menilai pertumbuhan ini, tim Liu menggunakan citra satelit resolusi tinggi dari produk data Eksperimen Kerentanan Arktik-Boreal (AboVE) NASA. Ini sangat membantu guna mengamati ekspansi semak di Alaska dan sebagian besar Kanada barat antara tahun 1984 dan 2014.

Baca Juga: ‘Api Zombie’ dari Tahun Lalu Berpotensi Timbulkan Kebakaran di Arktika

 Baca Juga: Selain Bikin Es Mencair, Pemanasan Global Bikin Erosi Pesisir Arktika

 Baca Juga: Beruang Kutub Berjalan Jauh Demi Bertahan Hidup Akibat Es yang Mencair