Ketika Agama Jadi Senjata Rahasia Aleksander Agung Menaklukkan Dunia

By Sysilia Tanhati, Jumat, 22 Juli 2022 | 09:00 WIB
Meski sama-sama memiliki tentara, kaisar atau raja lain tidak sesukses raja muda Makedonia ini. Rupanya, agama jadi senjata rahasia Aleksander Agung dalam menaklukkan dunia. (Charles Le Brun )

Tetapi dekrit itu melewatkan satu wilayah: Makedonia. Mengapa? Ingatan rakyat Makedonia akan raja Filip II masih sangat kuat dan Aleksander tidak mau mengutak-atiknya.

Namun dekrit Aleksander ini rupanya memengaruhi Companions. Mereka tidak mau menjatuhkan diri ke tanah dan memuja seseorang yang dianggap setara dengan semua anggota.

Hal ini menciptakan ketegangan antara Aleksander dan para Companions, bahkan pemberontakan pun terjadi.

Benarkah Aleksander Agung benar-benar percaya bahwa dirinya adalah dewa? Menurut Durant, bisa jadi ini menjadi taktik politik raja muda itu. Pasalnya, sebagai raja sekaligus dewa, cukup aneh jika ia juga menyembah dewa-dewi di tempat lain.

Sementara ego raja dibelai oleh deklarasi tersebut, Durant percaya itu lebih merupakan taktik politik daripada Alexander yang benar-benar mempercayai dirinya sebagai dewa.

Aleksander berpengalaman dalam kekuatan agama. Alat apa yang lebih baik untuk menyatukan dunia yang “bermusuhan” satu sama lain. Saat itu Yunani, Persia, Mesir, dan India saling bertentangan.

Di Makedonia, Aleksander Agung kemudian membuat kultus baru dengan dirinya sebagai pusat. Aleksander digambarkan sebagai “iman pemersatu”. Sayangnya, setelah kultus itu dibentuk di Makedonia, sang raja-dewa meninggal. Namun, meski meninggal di usia muda, dalam banyak hal, Aleksander Agung seakan masih berada di dunia.

Penyembahan pada Aleksander Agung setelah meninggal

Meskipun bukan dewa, Aleksander berhasil membuat kultus barunya. Bahkan setelah meninggal dunia, orang-orang memperebutkan jenazahnya. Ia menciptakan yang begitu hebat di sekitarnya. Jenazahnya jadi jaminan untuk menguasai wilayah.

Hidupnya merupakan kisah paling menarik dalam sejarah. Bahkan setelah mati pun jenazah Aleksander Agung jadi penyebab perang berkepanjangan. (Wikipedia)

Ptolemaios I mendirikan sebuah kuil untuk mantan pemimpinnya di Mesir. Berkat kepemilikannya atas jenazah Aleksander Agung, Ptolemaios  memiliki garis keturunan otoritas dewa yang sah. Ini menjadi tiket untuk memimpin negeri itu selama sekitar dua ratus tahun. Bahkan orang Romawi mengunjungi dan menghormati kuil itu.

Raja muda dari Makedonia ini menjadi salah satu orang paling terkenal dalam sejarah, memikat pikiran selama ribuan tahun. Daya pikatnya bahkan berlanjut sampai kini. Jim Morrison dari the Doors meniru penampilannya, Julius Caesar mendambakan untuk menyamai pencapaiannya. Pahlawan dalam serial Marvel dikisahkan menjelajahi makam Aleksander yang hilang.

Aleksander Agung menjadi lebih dari sekedar raja bagi para pengikutnya. Ia menjadikan dirinya mitos suci, mitos yang bertahan hingga hari ini dalam budaya, bahasa, sejarah, dan fiksi dunia modern.

    

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo