Adaptasi Penguin Turun saat Berevolusi, Bagaimana untuk Krisis Iklim?

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Sabtu, 23 Juli 2022 | 10:00 WIB
Para ilmuwan khawatir bahwa seiring krisis iklim berlangsung, penguin tidak bisa beradaptasi sehebat leluhurnya. (Fabien Petit)

Setelah ledakan adaptasi awal penguin, laju evolusinya secara bertahap melambat. Pertama-tama mereka menyesuaikan diri untuk lingkungan laut, kemudian dengan perubahan iklim yang berulang selama jutaan tahun. 

Ledakan baru keberagaman spesies penguin diperkirakan terjadi dua juta tahun silam ketika zaman es terakhir dimulai. Saat itu, lapisan es meluas dan lingkungan berubah sehingga penguin bisa bermigrasi dan terputus dari kelompok lain. Es kemudian menyusut membuat mereka harus beradaptasi dengan cara yang berbeda setiap spesies.

Kini, krisis iklim membuat penguin harus beradaptasi dengan cepat. Saking cepatnya iklim berubah, kemampuan adaptasinya tak mampu mengejar dan menjadi tantangan evolusi baru bagi penguin.

"Banyak penguin yang tinggal di area ground zero untuk perubahan iklim," terang Ksepka. Spesies Antarktika, seperti penguin chinstrap sangat berisiko, karena esnya telah hilang sekitar tiga triliun ton sejak awal 1990-an. Jenis penguin yang ada di pulau-pulau juga ikut rentan karena mereka tidak punya tempat untuk menyelamatkan diri.

Mei 2022, dilaporkan ada ratusan penguin mati di Selandia Baru dan krisis iklim—akibat manusia—pelakunya. Krisis iklim membuat suhu laut naik dan ikan—makanan utama penguin—berenang makin dalam.

Penguin pun kehilangan pasokan pangan untuk menjaga lemaknya tetap hangat dari suhu dingin. Ketika tidak mampu beradaptasi, mereka mati akibat hiportemia. Manusia harus bertanggung jawab.