Selidik Arkeolog: Benteng Irak Adalah Kota Natounia yang Hilang?

By Wawan Setiawan, Minggu, 24 Juli 2022 | 07:00 WIB
Tim penggalian Rabana 2021. (Rabana-Merquly Archaeological Project)

Menurut arkeolog Heidelberg, relief dinding di pintu masuk benteng bisa menggambarkan pendiri kota, baik Natounissar atau keturunan langsung. Peneliti menjelaskan bahwa relief tersebut menyerupai rupa seorang raja yang ditemukan sekitar 230 kilometer jauhnya di Hatra, sebuah lokasi yang kaya akan temuan dari era Parthia.

A) Relief batu Merquly; B) Relief batu Rabana; C) patung dari Raja Hatra /Attalos dari Adiabene (ilustrasi oleh M. Brown; © Proyek Arkeologi Rabana-Merquly). (Michael Brown, Kamal Rasheed Raheem, Hashim Hama Abdullah, Antiquity Publications Ltd.)

Benteng gunung Rabana-Merquly sendiri terletak di perbatasan timur Adiabene, yang diperintah oleh raja-raja dari dinasti lokal yang bergantung pada Parthia. Mungkin telah digunakan, antara lain, untuk melakukan perdagangan dengan suku-suku pastoral di negara belakang, menjaga hubungan diplomatik, atau melakukan tekanan militer.

"Upaya besar yang harus dilakukan untuk merencanakan, membangun, dan memelihara benteng sebesar ini menunjukkan kegiatan pemerintah," tutur Brown.

Penelitian saat ini di Rabana-Merquly didanai oleh German Research Foundation sebagai bagian dari program prioritas 2176, "Dataran Tinggi Iran: Ketahanan dan Integrasi Masyarakat Pramodern." Tujuan dari proyek penelitian ini adalah untuk menyelidiki pemukiman dan masyarakat Parthia di dataran tinggi Zagros di kedua sisi perbatasan Iran-Irak.

Selama penggalian terakhir di Rabana-Merquly, Brown bekerja sama dengan rekan-rekan dari Direktorat Purbakala di Sulaymaniyah, sebuah kota di wilayah otonomi Kurdistan Irak.