Nationalgeographic.co.id - Para arkeolog yang menggali di Israel tengah telah menemukan sisa-sisa kota pedesaan yang makmur dari periode awal Islam. Mereka menemukan rumah-rumah mewah yang didekorasi dengan mosaik dan lengkungan, tangki air yang diplester, dan mesin pengepres minyak dan bengkel kaca yang dulu ramai, sekitar seribu tahun yang lalu.
Sayangnya, semua itu tidak akan pernah bisa dilihat oleh banyak orang, karena area tersebut telah diserahkan kepada pengembang, dan reruntuhannya akan segera ditutup atau dihancurkan oleh pembangunan pusat logistik baru untuk kota terdekat Modi'in.
Keputusan Otoritas Purbakala Israel untuk mengizinkan pembangunan di situs tersebut telah menyebabkan kekhawatiran di antara beberapa arkeolog dan penduduk di Modi'in, yang mengatakan regulator terlalu cepat untuk memberi lampu hijau proyek bahkan ketika sisa-sisa bangunan kuno yang penting telah ditemukan.
IAA membantah bahwa ia harus mencapai keseimbangan antara melindungi barang antik dan kebutuhan ekonomi Israel; dalam kasus khusus ini, dikatakan bahwa penggalian yang dilakukan di situs tersebut mendokumentasikan dan melestarikan pengetahuan tentang pemukiman Islam awal.
Sisa-sisa, yang terletak di sebuah bukit yang dikenal sebagai Nebi Zakharia atau Chorvat Zakharia, muncul pada awal 2018 selama penggalian penyelamatan yaitu penggalian arkeologi yang mendahului semua proyek pembangunan di Israel yang membuka lahan baru.
“Dalam penggalian penyelamatan, Anda tidak pernah tahu apa yang akan Anda dapatkan,” kata Avraham Tendler, arkeolog IAA yang memimpin penggalian. “Saya berharap menemukan peninggalan Helenistik, Romawi, atau Bizantium, jadi kota awal Islam ini cukup mengejutkan.” tuturnya kepada Haaretz.
Ada perdebatan lama di antara para sarjana tentang bagaimana kekerasan dan destruktif pendudukan awal Islam di Tanah Suci, dan betapa bermasalahnya hubungan antara berbagai komunitas itu.
Temuan seperti Nebi Zakharia menunjukkan transisi yang relatif damai setelah tentara Muslim merebut wilayah itu dari Kekaisaran Bizantium pada paruh pertama abad ke-7, kata Uzi Dahari, seorang arkeolog dan mantan wakil direktur IAA.
“Ketika Muslim tiba, kekuasaan berpindah tangan tetapi tidak banyak hal lain yang terjadi, kecuali proses yang lambat dari konversi ke Islam oleh sebagian penduduk, terutama orang Arab Kristen dan beberapa orang Yahudi juga,” kata Dahari, yang tidak terlibat dalam penggalian di Nebi Zakharia.
Baca Juga: Penampakan Temuan Sisa Pemukiman Yahudi Berusia 2.000 Tahun di Israel
Baca Juga: Temuan Sisa-sisa Benteng di Israel, Jadi Bukti Kisah Hari Hanukkah?
Source | : | Haaretz |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR