Baca Juga: Arkeolog Israel Tak Sengaja Memecahkan Temuan Telur Kuno 1.000 Tahun
Pada minggu lalu, sebuah tanda yang bertengger di atas Nebi Zakharia mengumumkan pembangunan pusat industri dan logistik baru yang akan datang, yang menawarkan “berbagai macam ruang untuk industri, penyimpanan, dan logistik.”
Modi'in mengambil namanya dari desa kuno yang secara tradisional diyakini sebagai tempat asal Makabe, yang pada abad ke-2 SM memimpin pemberontakan melawan orang-orang Yunani yang dirayakan oleh orang-orang Yahudi selama Hanukkah.
“Tetapi setelah orang Yunani dan Makabe dan Romawi, orang masih tinggal di sini, meskipun tidak banyak perhatian yang diberikan kepada mereka,” kata Marion Stone, seorang aktivis pelestarian lokal. “Banyak bukti telah ditemukan, dan banyak sisa-sisa telah dihancurkan.”
Mengingat banyak situs arkeologi yang sudah ditemukan di dekatnya, daerah itu seharusnya tidak pernah dikategorikan untuk pengembangan, kata Stone, yang mendesak pihak berwenang untuk menghentikan penghancuran kota Islam awal dan membuatnya dapat diakses oleh pengunjung sebagai gantinya.
“Ini adalah situs khusus, ini adalah tempat yang menakjubkan, dan menghancurkan sesuatu seperti itu adalah tindakan kriminal,” kata Stone.
Orang mungkin berpikir bahwa pihak berwenang Israel akan lebih memilih melestarikan situs-situs Yahudi daripada situs-situs Kristen atau Muslim. Akan tetapi ketika menyangkut penggalian penyelamatan, tampaknya hanya ada sedikit ruang untuk menyelamatkan situs yang terkait dengan kelompok atau periode waktu tertentu, kata Yonatan Mizrahi, seorang arkeolog dan CEO Emek Shaveh, sebuah LSM yang bekerja untuk melindungi warisan budaya. Dalam hampir semua kasus, nasib yang sama menunggu apa pun dari sisa-sisa prasejarah hingga reruntuhan yang didambakan sejak Kuil Pertama atau Kedua.
Namun minat untuk menyimpan situs-situs dari periode awal Islam seperti Nebi Zakharia jauh lebih sedikit. “Di Beit Shemesh mereka menemukan lapisan dari abad ke-7 SM, dari periode Kuil Pertama, jadi orang-orang sekarang mengatakan 'ini adalah bagian dari sejarah kita,'” catat Mizrahi. "Dalam kasus seperti Nebi Zakharia, tekanannya jauh lebih sedikit: tidak ada yang mengatakan 'itu bagian dari sejarah kita'—tetapi itu juga merupakan bagian dari sejarah kita," pungkasnya.
Source | : | Haaretz |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR