Membuka Kapsul Waktu, Menjelajahi Gua Tambang Kobalt Abad Ke-19

By Ricky Jenihansen, Senin, 25 Juli 2022 | 13:00 WIB
Arkeolog Jamie Lund dan pemimpin klub gua Ed Coghlan menjelajahi tambang di bawah Alderley Edge. (National Trust Images/Paul Harris)

"Fakta bahwa para penambang meninggalkan alat yang begitu penting membuat Coghlan curiga bahwa para penambang "diberi tahu tanpa banyak peringatan untuk mengumpulkan alat mereka dan melanjutkan perjalanan," katanya.

Salah satu temuan yang sangat misterius adalah prasasti inisial "WS", dengan tanggal "20 Agustus 1810" tertulis di bawahnya.

"Penelitian kami sejauh ini belum mengidentifikasi siapa ini," kata Coghlan.

Sisa-sisa sepatu ditemukan di tambang. (National Trust Images/Paul Harris)

"Apakah itu hanya seseorang yang ingin mengatakan, 'Saya ada di sini' atau dari kunjungan manajer tambang atau pemilik perkebunan, atau mungkinkah itu menunjukkan hari terakhir tambang ini digunakan?"

Para penjelajah gua menemukan kata-kata dan angka-angka lain yang tergores di dinding tambang.

"Kami menemukan inisial dan angka lain yang lebih mendasar di tempat yang kami yakini sebagai 'boks' atau tempat istirahat, seolah-olah seseorang telah belajar dan berlatih menulis," kata Coghlan.

Sekarang, Anda dapat menjelajahi tambang dari kenyamanan rumah Anda. Untuk membuat penemuan bersejarah lebih mudah diakses oleh publik.

Derbyshire Caving Club dan National Trust bekerja sama dengan Christians Survey and Inspection Solutions, sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi untuk membangun model bangunan dan ruang bawah tanah virtual 3D.

inisial (Ed Coghlan)

Di tambang Alderley Edge, tim menggunakan pemindai laser, yang menembakkan laser di sekitar lingkungan. Sinar laser itu memantul kembali ke pemindai, yang menghitung jarak yang ditempuh setiap sinar laser.

Melakukan itu ratusan kali di sekitar ruang menghasilkan gambar 3D virtual. Tim juga menggunakan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh untuk bagian bawah air tambang, serta teknik pencitraan 3D lainnya.

"Benda-benda yang ditemukan di tambang telah difoto dan dikatalogkan dan ditinggalkan di tempat mereka ditemukan, untuk tetap berada dalam kondisi bawah tanah yang telah melestarikannya," kata Jamie Lund, seorang arkeolog di National Trust.

"Itu meninggalkan tambang sebagai kapsul waktu, melindungi tempat yang dulunya merupakan sarang aktivitas bagi generasi mendatang untuk dijelajahi dan dinikmati."

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo