Studi pada Lalat Buah Membuka Wawasan Baru Penyakit Parkinson

By Wawan Setiawan, Rabu, 27 Juli 2022 | 14:00 WIB
Lalat tanpa Creld menderita gangguan motorik yang parah. (AG Bullow / University of Bonn)

Baca Juga: Apa yang Sebenarnya Lalat Lakukan Saat Hinggap di Makanan Kita?

Baca Juga: Kisah Pemuda Afrika Manfaatkan Lalat untuk Atasi Limbah Pangan

    

Oleh karena itu, Creld penting untuk meningkatkan produksi energi dalam sel. Hal ini sejalan dengan pengamatan bahwa mutan Drosophila tanpa Creld hampir tidak menghasilkan hidrogen peroksida di mitokondria mereka. Ini adalah molekul yang dihasilkan sebagai bahan limbah selama pekerjaan pembangkit listrik. Hidrogen peroksida dapat merusak sel. Sampai sekarang, diperkirakan diproduksi dalam jumlah berlebihan pada penderita Parkinson atau tidak dibuang secara memadai. Ini secara bertahap akan meracuni sel-sel saraf yang bertanggung jawab untuk fungsi motorik.

Namun, ada kemungkinan bahwa efek lain dapat menyebabkan kematian mereka. Di mana kekurangan pasokan energi kronis terjadi dipicu oleh kerusakan atau kekurangan produksi Creld. "Ini adalah tesis yang sekarang perlu kita selidiki lebih lanjut," tegas Bülow.

Keberhasilan saat ini juga merupakan hasil dari kerjasama yang sukses. Misalnya, bagian penting dari pekerjaan dilakukan di Universitas Osnabrück. Dr. Julia Sellin, yang awalnya membantu memulai penelitian ini, juga baru saja pindah ke Rumah Sakit Universitas di Aachen. "Kolaborasi dengan Prof. Dr. Christoph Thiele dari Cluster of Excellence Immunosensation2 di Universitas Bonn juga berjalan sangat baik," Bülow menekankan.

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo