Nationalgeographic.co.id—Sebuah misteri ditemukan di dasar Samudra Atlantik. Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat atau National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) meminta bantuan untuk memecahkan misteri ini.
Pada hari Sabtu lalu, kapal Okeanos Explorer menemukan sederet lubang berbentuk persegi panjang di pasir di dasar laut. NOAA Ocean Exploration mendeskripsikan lubang-lubang itu "seperti buatan manusia".
"Pada penyelaman Okeanos hari Sabtu, kami mengamati beberapa set lubang sublinier ini di sedimen tersebut," jelas NOAA Ocean Exploration di Facebook, seperti dikutip oleh IFLScience.
"Lubang-lubang ini sebelumnya telah dilaporkan dari wilayah tersebut, tetapi asal-usulnya tetap menjadi misteri. Meski terlihat hampir seperti buatan manusia, tumpukan-tumpukan kecil sedimen di sekitar lubang-lubang itu membuatnya tampak seperti digali oleh...sesuatu."
Organisasi itu kemudian meminta hipotesis publik. Mereka juga memberi tambahan informasi bahwa penyelaman itu terjadi di gunung berapi yang memanjang di punggung gunung berapi di Atlantik.
Jawaban-jawaban hipotesis yang muncul beragam. Ada yang berteori soal adanya hewan "semacam moluska di bawah pasir yang telah membuat lubang ventilasi kemudian perlahan-lahan bergerak dan membuat ventilasi lain." Ada pula yang berhipotesis bahwa itu adalah "sesuatu yang tersisa dari Atlantis."
Apa pun itu, tim peneliti tampaknya akan mencari tahu lebih lanjut. Sebab, misteri semacam ini sangat menarik untuk dipecahkan.
Baca Juga: Misteri Jejak Kaki di Langit-Langit Gua Australia Akhirnya Terpecahkan
Baca Juga: Dunia Hewan: Peneliti Memecahkan Misteri Karang yang Bercahaya
Baca Juga: Kejutan Laut Dalam, Peneliti Menemukan Jalur Tak Terduga di Dasar Laut
Tahun lalu, sebuah misteri dari dasar Laut Arktika juga berhasil terpecahkan. Hal ini bermula ketika sekelompok peneliti internasional menemukan kejutan yang tak terduga di laut dalam itu, yakni jejak-jejak yang membentuk jalur misterius di dasar Laut Arktika.
Setelah para peneliti melihat hasil pencitraan gambar dengan resolusi tinggi atas dasar laut dalam Arktika secara mendetail, mereka kemudian mengetahui bahwa jejak-jejak seperti jalur yang melintasi sedimen itu berakhir di tempat spons-spons. Jalur-jalur ini tampak bergerak ke segala arah, termasuk arah menanjak.