Seorang Profesor Diduga Telah Memecahkan Misteri Kasus Tamam Shud

By Utomo Priyambodo, Jumat, 29 Juli 2022 | 10:00 WIB
'Pria Somerton' dalam kasus Tamam Shud yang identitasnya menjadi misteri selama 73 tahun. (Bletchley/Wikimedia Commons)

Tulisan Tamam Shud dalam buku Omar Khayyam. (Omar Khayyam/Wikimedia Commons)

Buku yang cocok kemudian muncul pada bulan Juli tahun itu. Seorang pria lokal telah menemukan buku itu di mobilnya, yang telah diparkir di dekat pantai Somerton pada Desember sebelumnya. Ketika dia mendengar tentang kampanye untuk menemukan buku itu, dia memeriksa halaman terakhir –dan tentu saja, kata-katanya hilang.

Di buku itu tertulis nomor tak terdaftar, milik perawat setempat, yang pada saat itu diidentifikasi hanya dengan nama Jestyn. Meskipun dia mengaku tidak tahu apa-apa tentang pria tak dikenal itu, ketika perawat diperlihatkan gips wajahnya, dia dikatakan "benar-benar terkejut, sampai-sampai memberi kesan bahwa dia akan pingsan".

Perawat juga mengaku telah memberikan salinan buku tersebut pada tahun 1944 kepada seorang pria bernama Alfred Boxall. Namum ternyata Boxall masih hidup, sehat, dan masih memiliki buku yang dihadiahkan itu. Penyelidikan untuk mengidentifikasi indetitas pria misterius itu kembali buntuk.

Sekarang, setelah bertahun-tahun upaya dari para penyelidik amatir dan profesional, Profesor Derek Abbott dan ahli silsilah Amerika Colleen Fitzpatrick percaya bahwa mereka telah mengidentifikasi "Manusia Somerton" sebagai Carl "Charles" Webb.

Polisi telah memberikan Abbott -yang dikenal karena upaya untuk memecahkan misteri Australia- rambut yang terjebak dalam topeng kematian Pria Somerton lebih dari satu dekade lalu. Setelah pengujian, para peneliti menemukan kecocokan dalam database DNA.

    

Baca Juga: Misteri Satu Abad, Jejak Air Mani Mengungkap Identitas Jack The Ripper

Baca Juga: 'Tak Ada Luka yang Terlihat': Misteri 22 Remaja Tewas di Kelab Malam

Baca Juga: Misteri Hilangnya Puluhan Ribu Tentara Romawi setelah Perang Carrhae

    Mereka membangun silsilah keluarga, sampai ada sekitar 4.000 orang di dalamnya. Setelah melalui proses analisis, mereka kemudian dapat menemukan seseorang yang sesuai dengan profil Manusia Somerton: insinyur listrik Charles Webb dari Melbourne.

Mereka mencocokkan DNA yang diambil dari rambut pria itu dengan DNA dari kerabat jauh Webb. Polisi belum mengkonfirmasi temuannya, yang akan diperiksa oleh penyelidik kematiannya.

Webb lahir pada tahun 1905, tetapi tercatat "sebagai orang tanpa catatan kematian", kata Abbott kepada The Guardian. Mengenai apa yang dia lakukan begitu jauh dari rumahnya di Melbourne, Abbott menambahkan "kami memiliki bukti bahwa dia telah berpisah dari istrinya, dan bahwa dia (istrinya) telah pindah ke Australia Selatan, jadi mungkin dia (Webb) datang untuk melacaknya".

Tidak banyak lagi yang diketahui dari pria itu. Tapi setidaknya kini kita jadi tahu kemungkinan besar siapa nama alsi Pria Somerton itu, yakni Charles Webb.

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo