Dua Asteroid Seukuran Monas Meluncur Menuju Bumi Akhir Pekan Ini

By Utomo Priyambodo, Senin, 1 Agustus 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi asteroid besar yang mendekati Bumi. (ESA)

Nationalgeographic.co.id—Dua asteroid seukuran gedung pencakar langit sedang meluncur ke arah Bumi. Keduanya bakal berada sangat dekat dengan Bumi pada akhir pekan ini.

Salah satu asteroid tersebut diberi nama 2016 CZ31. Asteroid ini akan berada di titik terdekat Bumi pada hari Jumat, 29 Juli 2022 sekitar pukul 23.00 GMT atau Sabtu, 30 Juli 2022, pukul 06.00 WIB.

Menurut NASA, asteroid ini melesat dengan kecepatan 55.618 kilometer per jam. Para astronom memperkirakan bahwa asteroid ini berukuran sekitar 122 meter di titik terpanjangnya, membuatnya setinggi bangunan 40 lantai atau nyaris setinggi Monumen Nasional atau Monas yang bertinggi 132 meter.

Asteroid ini akan dengan aman melewatkan planet kita, melewati sekitar 2.800.000 kilometer dari Bumi, atau lebih dari tujuh kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan. Menurut NASA, batu luar angkasa ini mendekati Bumi setiap beberapa tahun, dengan yang berikutnya dijadwalkan pada Januari 2028.

Asteroid kedua yang lebih besar juga akan meluncur melewati planet kita pada akhir pekan ini, meskipun pada jarak yang lebih jauh dari Bumi. Asteroid itu, bernama 2013 CU83, berukuran kira-kira 183 meter di titik terpanjangnya yang terlihat.

Asteroid ini akan berada di sekitar 6.960.000 kilometer dari Bumi, atau sekitar 18 kali jarak rata-rata antara Bumi dan bulan. Batu luar angkasa raksasa ini akan bergerak dengan kecepatan 21.168 kilometer per jam saat mendekati Bumi pada pukul Sabtu, 30 Juli 2022, pukul 23.37 GMT atau Minggu, 31 Juli 2022, pukul 06.37 WIB.

   

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Mengapa Permukaan Asteroid Terlihat Lebih Kasar?

Baca Juga: Asteroid Sepanjang Enam Kali Tinggi Monas Akan Melewati Bumi!

Baca Juga: Singkap Wawasan Baru Tentang Permukaan dan Struktur Asteroid Bennu

   

Kedua pertemuan dekat ini secara signifikan lebih jauh dari asteroid 2022 NF pada 7 Juli lalu. Asteroid itu datang dalam jarak 90.000 kilometer, atau sekitar 23% jarak rata-rata antara Bumi dan bulan.

NASA dan badan antariksa lainnya memantau dengan cermat ribuan objek dekat Bumi seperti ini. Bahkan jika lintasan asteroid menempatkannya jutaan kilometer dari planet kita, ada kemungkinan yang sangat kecil bahwa orbit asteroid dapat bergeser sedikit setelah berinteraksi dengan gravitasi objek yang lebih besar, seperti planet. Pergeseran kecil seperti itu berpotensi menempatkan asteroid pada jalur tabrakan dengan Bumi pada penerbangan melintas di masa depan.

Karena itu, badan antariksa menganggap pertahanan planet sangat serius. Pada November 2021, NASA meluncurkan pesawat luar angkasa yang membelokkan asteroid yang disebut Double Asteroid Redirection Test (DART). Pesawat luar angkasa itu akan menghantam langsung ke asteroid Dimorphos yang memiliki panjang 160 meter pada musim gugur 2022.

Tabrakan itu tidak akan menghancurkan asteroid tersebut. Namun tumbukan itu mungkin sedikit mengubah jalur orbit batu luar angkasa tersebut, seperti yang dilaporkan Live Science sebelumnya. Misi ini akan membantu menguji kelayakan defleksi asteroid, jika beberapa asteroid di masa depan menimbulkan bahaya bagi planet kita.