Kilas Balik Pria Filipina yang Santap Otak Manusia dengan Nasi

By Galih Pranata, Rabu, 3 Agustus 2022 | 09:00 WIB
Praktik kanibalisme di Filipina. Lloyd Bagtong menjadikan otak sang korban sebagai santap malamnya dengan nasi. (SciTechDaily)

Nationalgeographic.co.idEntah apa yang telah terjadi selama beberapa tahun silam. Di Filipina, seorang pria dengan keji menjadikan otak manusia sebagai lauknya. Ia menyantapnya dengan nasi!

Kisahnya terjadi pada 5 Desember 2019, bermula saat Lloyd Bagtong bertemu dengan seorang wanita. Ia mengaku kesal karena sang wanita itu terus berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris.

Jacob Dirnhuber menuliskan kisahnya kepada The Sun dalam sebuah artikel berjudul 'He was Irritated' Filipino maniac decapitates English-speaking woman and eats her brain with rice ‘because he couldn’t understand her’ yang terbit pada 6 Desember 2019.

Kapten Polisi, Maribeth Ramoga mengatakan "Bagtong kesal karena diajak bicara dalam bahasa Inggris," ungkapnya kepada The Sun.

Ketika Bagtong tidak mengerti apa yang dibicarakan sang wanita, ia menjadi kesal. Entah apa yang dipikirkan selanjutnya. Bagtong menguntitnya terus hingga ke areal pemakaman.

Tatkala dirasa suasana telah menjadi sepi, Bagtong memukuli wanita tak berdosa itu sampai mati dengan tongkat besi. Saat tengah dipukuli, wanita itu terus memohon ampun padanya dalam bahasa Inggris.

Ilustrasi hidangan otak manusia karya Brainy Todd. (Brainy Todd/Reporter Magazine Rochester Institute of Technology.)

Setelah wanita itu tergeletak tak berdaya karena tewas akibat hantaman benda tumpul, Bagtong menggila. "Dia kemudian memenggal kepalanya dengan parang, sebelum memasukkannya ke dalam tas," imbuh Dirnhuber.

Lanas, Kota Barangay Casibole menjadi ramai tatkala pemberitaan penemuan seorang mayat wanita tanpa kepala ditemukan di areal pemakaman setempat. Polisi langsung bergegas melakukan penyelidikan.

Begitupun Bagtong, selepas memenggal kepala wanita dengan parang, ia membawanya ke dalam tas dan menggondolnya pulang ke rumah. Di kediamannya, dia lekas bergegas melakukan ide gilanya.

Ia menguliti kepalanya, mengambil tengkoraknya, dan mengeluarkan otak wanita itu sebagai hidangan untuk disantapnya dengan nasi!

Setelah kenyang dengan lauknya yang menjijikan itu, Bagtong sesegera mungkin membuang tengkorak kepala wanita itu ke sungai, lalu menghilang dari rumahnya.

    

Baca Juga: Warisan Catatan Kelam Kanibalisme dari Mesir Kuno hingga Romawi

Baca Juga: Kanibalisme: Ditabukan Manusia, Dijadikan Dalih Penjajahan Barat

Baca Juga: Misteri Evolusi dan Kanibalisme Dalam Kepunahan Massal Neandertal

    

Polisi terus melacak dan mencari pelaku yang melakukan tindakan keji pada wanita tanpa kepala. Kecurigaan warga sekitar membuat Bagtong akhirnya berhasil dibekap pihak kepolisian.

Polisi berhasil menemukan jejak darah segar yang berceceran di sepanjang jalan menuju kediaman Bagtong. Dari sekitar rumahnya juga polisi menemukan tengkorak sang wanita nahas.

Menurut pengakuan Bagtong, ia membunuh korban dengan memenggal kepalanya menggunakan sabit, ditemukan terselip di pinggangnya. Ia juga menyebut dirinya berada dalam pengaruh minuman keras—mabuk.

Mengejutkannya lagi, pria Filipina yang saat itu berusia 21 tahun, mengaku lapar dan berinisiatif untuk menjadikan otak sang korban sebagai santap malamnya yang ia hidangkan sebagai lauk dengan nasi.

    

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo