Kontroversi Moralitas Kedai Kopi di Awal Kekaisaran Utsmaniyah

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 6 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Bentuk awal kedai kopi dimulai di era Kekaisaran Utsmaniyah, kedai kopi ternyata telah menimbulkan banyak perdebatan dan kontroversi moralitas. (Hurriyet Daily)

Nationalgeographic.co.id—Pada zaman sekarang, kedai kopi menjadi sangat populer di hampir banyak kota di seluruh dunia. Kopi menjadi minuman yang paling banyak diminum setelah air putih, menjadikannya bagian dari budaya masyarakat modern.

Tidak aneh, jika kita dapat menemukan banyak kedai kopi atau cafe di banyak kota manapun. Kopi dapat diterima dengan mudah di banyak kultur masyarakat di zaman sekarang, tetapi hal itu ternyata berbeda di periode awal kedai kopi dimulai.

Ketika bentuk awal kedai kopi dimulai di era Kekaisaran Utsmaniyah, kedai kopi ternyata telah menimbulkan banyak perdebatan dan kontroversi moralitas. Kedai kopi berulang kali dilarang dan bahkan dinyatakan tidak bermoral.

Tim peneliti gabungan dari Turki, Inggris, dan Amerika mencoba mengungkap sejarah minum kopi dan kedai kopi di era Kekaisaran Utsmaniyah. Sekira tahun 1550-an, sejarah awal kopi dipopulerkan di era Utsmaniyah, ternyata kopi menimbulkan perdebatan panjang dan sangat kontroversial.

Jika Anda berpikir bahwa kedai kopi Anda adalah tempat berkumpul yang bagus untuk berdiskusi, Anda seharusnya sudah ada di Kekaisaran Ottoman di tahun 1550-an. Studi ini menyelidiki peran kedai kopi dalam evolusi konsumerisme modern.

Para peneliti memeriksa pembentukan sosiohistoris subjek konsumen selama pengembangan budaya konsumen dalam konteks konsumsi waktu luang.

Laporan tersebut telah diterbitkan di Journal of Consumer Research di "Early Modern Ottoman Coffeehouse Culture and the Formation of the Consumer Subject."

"Secara khusus, kami menyelidiki bagaimana konsumen aktif terbentuk saat budaya kedai kopi terbentuk selama masyarakat Utsmaniyah modern awal," tulis peneliti dalam laporannya.

Kedai kopi awal adalah perusahaan yang kontroversial. (Hurriyet Daily)

Mereka memanfaatkan berbagai sumber data historis dan teknik analisis. "Kami fokus pada negosiasi diskursif dan praktik konsumen, pemasar, negara, dan lembaga keagamaan sebagai pemangku kepentingan yang relevan," menurut laporan itu.

Penulis Eminegül Karababa (University of Exeter, Exeter, UK) dan Güliz Ger (Bilkent University, Ankara, Turki) menggali lebih dalam ke dalam sejarah kedai kopi. Kembali ke periode awal kopi mulai dipopulerkan di era Kekaisaran Utsmaniyah modern dan menemukan bahwa mereka memikat pelanggan mereka lebih dari sekedar kopi.

Peneliti mengatakan, bahwa pelanggan terlibat dalam perjudian, menggunakan narkoba hingga bertemu dengan "anak laki-laki muda yang cantik". Pelanggan kedai kopi juga melakukan atau menonton hiburan seperti teater boneka, pendongeng, dan pertunjukan musik dan tari.