Ketika Invasi Romawi ke Jazirah Arab Berakhir dengan Bencana Kolosal

By Sysilia Tanhati, Senin, 8 Agustus 2022 | 15:00 WIB
Invasi Romawi ke Jazirah Arab berakhir dengan bencana kolosal. Perbekalan yang buruk, kurangnya perencanaan serta cuaca jadi sebabnya. (Piero della Francesca)

Nationalgeographic.co.id—Kekuatan militer Romawi melegenda sepanjang zaman kuno. Bangsa ini memiliki prajurit yang terlatih di bawah kepemimpinan komandan cerdas. Dengan kelihaian negawarannya, mereka menaklukkan tanah baru dari Suriah di timur ke Britania di barat. Meski mengalami beberapa kemenangan spektakuler, Romawi juga berhadapan dengan kekalahan telak. Banyak upaya yang sebenarnya sudah gagal sejak awal dan tidak pernah berhasil. Salah satunya yang jarang terdengar, invasi Romawi ke Jazirah Arab yang berakhir dengan bencana kolosal. Pada tahun 26 Sebelum Masehi.

Setelah kebangkitan Islam pada abad ketujuh, konflik Romawi-Arab, yang juga dikenal sebagai perang Arab-Bizantium, mendapat banyak perhatian. Tetapi upaya Romawi yang menghancurkan untuk menaklukkan semenanjung Arab di bawah pemerintahan Augustus sebagian besar diabaikan.

Bangsa Romawi tidak akan melakukan invasi lain dalam seratus tahun setelah kegagalannya untuk menguasai Arab. Mengapa penaklukan Romawi atas Jazirah Arabia gagal?

Pembagian wilayah Arab di masa Romawi kuno

Bangsa Romawi membagi semenanjung Arab menjadi tiga wilayah; Arabia Felix, Arabia Petraea, dan Arabia Deserta.

Arabia Felix diterjemahkan sebagai “Arab yang makmur atau subur.” Ini adalah daerah di selatan semenanjung Arab yang sekarang menjadi Yaman. Wilayah ini dikenal dengan perdagangan dan kekayaannya.

Menurut sejarawan Romawi Strabo, setiap tahun, 120 kapal Romawi berlayar dari Baranis, sebuah pelabuhan Mesir kuno, ke Arabia Felix. “Tujuannya tidak lain adalah untuk berdagang,” tutur Prateek Dasgupta di laman History of Yesterday.

Arabia Felix adalah penghubung utama antara Mesir dan India Selatan, tempat orang Romawi membeli rempah-rempah dan komoditas lainnya. Rute ini merupakan rute rempah-rempah kuno, dan tentu saja sangat menguntungkan bagi orang Romawi. Arabia Felix adalah sumber utama kemenyan, mur dan aromatik lainnya.

Arabia Petraea adalah provinsi kedua di dunia Arab, menurut orang Romawi. Bagian dari Israel modern, Suriah dan Yordania berada di wilayah tersebut. Kerajaan Nabatea menguasai Arabia Petraea.

Orang-orang Nabatea pernah menjadi musuh Romawi. Namun selama abad pertama Masehi, mereka menjadi sekutu Romawi dan menjadi negara penyangga Romawi Mesir dan Parthia.

Seratus tahun setelah kegagalan invasi Augustus ke Arab, wilayah tersebut menjadi provinsi Romawi pada masa pemerintahan kaisar Trajan.

Petra adalah ibu kota Arabia Petraea. Kini reruntuhannya menjadi salah satu dari tujuh keajaiban dunia yang terkenal.