Apakah sejak Dulu hingga Sekarang Wilayah Mesir adalah Gurun?

By Utomo Priyambodo, Kamis, 6 Oktober 2022 | 13:00 WIB
Piramida-piramida di Mesir. (Jimpix/Getty Images)

Bendungan Tinggi Aswan menyebabkan beberapa daerah di Mesir selatan banjir. Hal ini menyebabkan terciptanya waduk yang cukup besar yang disebut Danau Nasser. Banyak orang, terutama Nubia modern, harus pindah, dan beberapa situs arkeologi berakhir di bawah air.

Pembangunan bendungan juga mengakhiri banjir alami Sungai Nil. Tidak ada lagi banjir alami, itu pasti, kata Manning. Pembentukan Danau Nasser juga menyebabkan lebih banyak uap air di udara di beberapa daerah di Mesir selatan, papar Manning.

Sebelum pembangunan bendungan, banjir Sungai Nil umumnya tidak terlalu deras. Penelitian menunjukkan bahwa selama Zaman Perunggu (sekitar 3300 Sebelum Masehi hingga 1200 Sebelum Masehi), banjir Sungai Nil cenderung lebih besar daripada selama Zaman Besi (sekitar 1200 Sebelum Masehi hingga 400 Sebelum masehi). Tingkat banjir yang lebih rendah sebelum pembangunan bendungan ini terus berlanjut hingga sekitar waktu bendungan itu dibangun, kata Manning.

Salah satu efek dari tingkat air Sungai Nil yang umumnya lebih tinggi selama Zaman Perunggu adalah pengaruhnya pada masa sekitar tahun 2500 Sebelum Masehi, ketika piramida di Giza dibangun. Saat itu, "cabang Khufu," lengan Sungai Nil yang lenyap, muncul tepat di sebelah piramida. Cabang sungai ini memungkinkan material untuk diangkut ke lokasi pembangunan piramida dengan perahu sehingga sangat membantu dalam konstruksi piramida.

Orang-orang Mesir kuno yang hidup di tepi Sungai Nil dalam beberapa hal memandang diri mereka sebagai penghuni sebuah pulau di Lembah Nil, dengan gurun pasir sebagai semacam laut besar, kata Pearce Paul Creasman, direktur American Center of Oriental Research.

"Banyak mitos penciptaan mereka membicarakan hal ini, dewa-dewa dan tanah dan orang-orang mereka yang muncul dari sesuatu yang dulunya perairan, muncul sebagai sebuah pulau untuk berkembang," pungkas Creasman.