Baca Juga: Dunia Hewan: Kelelawar Berkomunikasi dan Kerja Sama Saat Mencari Makan
Baca Juga: Dunia Hewan: Ada Jejak Makhluk Purba di Balik Mata Paus Modern
Baca Juga: Dunia Hewan: Memahami Genetika Mimikri di Sayap Kupu-Kupu Daun Mati
Untuk memastikannya, para ilmuwan melakukan analisis genetik molekuler. Di mana mereka membandingkan B. giganteus dan B. yucatanensis. Karena perbedaan urutan kedua gen (COI dan 16S rRNA), ditambah dengan perbedaan morfologi, mereka mengidentifikasinya sebagai spesies baru. Pohon filogenetik yang mereka bangun menunjukkan B. yucatanensis paling dekat hubungannya dengan B. giganteus.
“B. giganteus memang spesies yang paling dekat dengan B. yucatanensis. Hal ini menunjukkan bahwa kedua spesies tersebut kemungkinan memiliki nenek moyang yang sama. Selain itu, mungkin juga ada Bathynomus spp lainnya yang belum ditemukan di Atlantik barat yang tropis.” tutur Ming-Chih Huang, peneliti asal Taiwan.
Makalah ini juga mengklarifikasi bahwa spesimen dari Laut Cina Selatan yang diidentifikasi sebagai B. kensleyi sebenarnya adalah B. jamesi. B. kensleyi terbatas di Laut Coral, di lepas pantai Australia.
"Semakin jelas bahwa spesies Bathynomus mungkin sangat mirip dalam penampilan keseluruhan, dan juga ada sejarah panjang kesalahan identifikasi spesies dalam genus," para penulis mengingatkan.