Jauh sebelum drone ditemukan, manusia telah mencoba berbagai benda-benda yang tersedia seperti balon dan layang-layang untuk mendapatkan foto aerial.
Tak hanya menggunakan benda-benda, manusia pada masa itu juga menggunakan makhluk hidup untuk mengambil gambar dari udara.
Penemu asal Jerman, Julius Neubronner, mulai menggunakan burung merpati pada tahun 1907. Penerbangan pertama Wright bersaudara baru terjadi empat tahun sebelumnya, jadi, melihat dunia dari sudut pandang burung benar-benar hal baru.
Baca juga:
Kembali ke Masa Lalu: Mengenal Wajah Para Imigran Amerika Era 1917
Neubronner telah lama memanfaatkan merpati pos untuk mengantarkan obat-obatan racikannya kepada para pasiennya. Karena itu, ia tahu betul kemampuan burung-burung tersebut.
Ia kemudian merancang rompi ringan khusus untuk burung merpati, dan melengkapinya dengan kamera dua lensa.
Burung-burung merpati itu kemudian dilatih untuk mengangkut kamera, yang berbobot antara satu hingga 26 ons, setara dengan berat obat-obatan yang sebelumnya biasa mereka bawa.
Sebelum menerbangkan burung-burung itu, Neubronner akan mengembangkan ruang sebelah kiri baju zirah, sehingga udara perlahan akan keluar ketika burung terbang. Saat ruang tersebut mengempis, itu akan mengaktifkan pelatuk yang memicu tombol rana untuk menangkap gambar.
Baca juga:
Sejarah Sendok: Pada Zaman Pra Sejarah, Sendok Bukan untuk Makan
Merpati-merpati tersebut dibawa sekitar 96 km jauhnya dari rumah, kemudian dilepaskan. Karena burung-burung tersebut tidak mau membawa bebannya lebih jauh dari yang seharusnya, mereka akan segera pulang ke rumah, terbang di ketinggian antara 45-90 meter.
Berikut ini foto-foto aerial yang berhasil dipotret oleh burung-burung merpati milik Neubronner.
Foto-foto yang dihasilkan oleh burung-burung merpati Neubronner selengkapnya dapat Anda temukan dalam buku berjudul “The Pigeon Photographer”.