Makan adalah sebuah kegiatan wajib bagi manusia. Karenanya, alat makan pun merupakan benda yang mudah kita temui. Salah satu alat makan yang cukup sering dibutuhkan adalah sendok.
Benda ini merupakan alat untuk mengambil dan menyuapkan makanan ke dalam mulut. Sendok juga adalah salah satu penemuan yang mengubah wajah dunia.
Jika dulunya orang makan menggunakan tangan secara langsung, kini orang menggunakan alat. Sendok membuat tangan kita tidak kotor karena bersentuhan langsung dengan makanan. Ini sering dianggap sebagai salah satu cara yang lebih bersih dan higienis untuk menyantap makanan.
(Baca juga: Rumah Apung Warna-Warni Milik Imigran Vietnam di Kamboja)
Namun, tahukah Anda bagaimana sendok berkembang hingga saat ini?
Zaman Pra Sejarah
Dirangkum dari laporan Gizmodo pada 2013, sendok merupakan alat makan tertua di dunia. Menurut sejarahnya, sendok telah digunakan sejak zaman Paleolitik atau sekitar 50.000 hingga 100.000 tahun lalu.
Bukti paling awal penggunaan sendok ini ditemukan para arkeolog. Selain itu, banyak teks kuno yang menceritakan penggunaan sendok.
Menurut berbagai literatur kuno, penggunaan sendok dimulai dari Mesir ke india hingga China. Mulanya, sendok dibuat menggunakan benda alami seperti cangkang kerang laut atau batu yang mudah dibentuk. Sendok alami ini belum punya pegangan seperti sendok modern sekarang.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat prasejarah mulai memodifikasinya dan memberi pegangan. Sendok dengan pegangan tersebut awalnya diperuntukan untuk ritual keagamaan di Mesir kuno sekitar tahun 1.000 Sebelum Masehi (SM).
Sendok berpegangan pertama ini terbuat dari gading, kayu, bau api, dan batu tulis. Tak hanya mengejar fungsinya, sendok di Mesir juga punya dekorasi hiasan dan hieroglif yang indah.
Menemui banyak perkembangan, sendok kemudian digunakan sebagai alat makan di Mesir. Saat itu, sendok yang digunakan berbahan dasar kayu. Pemilihan kayu ini dikarenakan harganya yang murah dan mudahnya bahan ini ditemui.
Pada saat inilah istilah sendok atau "spoon" dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Yunani "koklea". Istilah ini berarti siput, yang berarti sendok pada kekaisaran Yunani dan Romawi masih menggunakan cangkang siput pada awalnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | |
Editor | : | hera sasmita |
KOMENTAR