Dunia Hewan: ih Jijik, Spons 'Bersin' Lendir Malah Dimakan Hewan Lain

By Wawan Setiawan, Sabtu, 13 Agustus 2022 | 10:00 WIB
Bersin keluar lendir mungkin salah satu cara tertua bagi organisme di dunia hewan untuk membuang limbah yang tidak diinginkan. (Getty Images)

Nationalgeographic.co.id - Berbicara tentang spons, mungkin secara tak sengaja kita lebih teringat dengan tokoh kartun Spongebob yang berwarna kuning dan lucu. Akan tetapi di sini, kita tidak ingin membahas mengenai Spongebob yang bersin, melainkan spons di dunia nyata yang melakukan aktivitas seperti layaknya ‘bersin’. Dan perlu dicatat bahwa bersin keluar lendir mungkin salah satu cara tertua bagi organisme untuk membuang limbah yang tidak diinginkan. Jadi intinya, spons hanya ingin membuang sampah.

Spons, di antara makhluk tertua yang masih ada di Bumi, memainkan peran penting dalam siklus nutrisi di banyak ekosistem perairan. Mereka perlu menerapkan strategi untuk mencegah penyumbatan sistem filter internal mereka oleh limbah padat. Namun, mekanisme pembersihan diri mereka sebagian besar tidak diketahui.

Sekelompok peneliti menemukan bahwa spons, salah satu organisme multiseluler tertua yang ada ini "bersin". Mereka bersin dengan cara membuka penyumbatan sistem filter internal yang mereka gunakan untuk menangkap nutrisi dari air. Selain itu, penulis menemukan bahwa hewan lain yang hidup dengan spons menggunakan lendir mereka sebagai makanan.

Temuan mereka diterbitkan 10 Agustus di jurnal Current Biology dengan judul "Sponges sneeze mucus to shed particulate waste from their seawater inlet pores."

"Data kami menunjukkan bahwa bersin adalah adaptasi yang dikembangkan spons untuk menjaga kebersihan diri mereka sendiri," kata Jasper de Goeij, ahli biologi kelautan di University of Amsterdam dan penulis senior makalah tersebut.

Penulis secara umum telah mengetahui tentang perilaku ini selama bertahun-tahun. Dalam makalah ini ia menunjukkan bahwa bersin tersebut suatu cara menghilangkan bahan yang tidak dapat digunakan spons. "Mari kita perjelas: spons tidak bersin seperti manusia. Bersin spons membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk menyelesaikannya. Namun spons dan bersin manusia ada kesamaan sebagai mekanisme pembuangan limbah," tutur de Goeij.

Tangkapan layar dari video rekaman selang waktu spons Indo-Pasifik Chelonaplysilla sp. Warna putih adalah partikel lendir pembuangan spons yang mengumpul. (Daniel Stoupin (Kornder et al. Current Biology))

Spons mengumpulkan makanan untuk diri mereka sendiri dengan menyaring bahan organik dari air. Mereka menarik dan mengeluarkan air dari bukaan yang berbeda. Terkadang spons akan menyedot partikel yang terlalu besar. "Ini adalah spons; mereka tidak bisa begitu saja berjalan ke tempat lain ketika air di sekitar mereka terlalu kotor untuk mereka tangani," kata de Goeij. Inilah saatnya mekanisme "bersin" itu berguna.

Dalam video yang penulis sertakan dalam makalah, Anda dapat melihat saluran masuk air perlahan melepaskan lendir. Lalu lendir akan menumpuk di permukaan spons. Kadang-kadang, jaringan spons akan berkontraksi dan mendorong lendir yang mengandung limbah itu ke dalam air di sekitarnya.

Sementara lendir mungkin menjadi limbah spons, ikan-ikan yang hidup di sekitarnya berpikir sebaliknya.

 Baca Juga: Unik! Lumba-lumba Manfaatkan Karang dan Spons Laut untuk Merawat Kulit

 Baca Juga: Hewan Laut Unik Ini Memakan Organisme Fosil untuk Bertahan Hidup

 Baca Juga: SpongeBob SquarePants dan Patrick 'Versi Nyata' Ditemukan di Atlantik

"Kami juga mengamati ikan dan hewan lain yang memakan lendir spons sebagai makanan," kata Niklas Kornder, penulis pertama studi tersebut dan peneliti doktoral di kelompok penelitian de Goeij. "Beberapa bahan organik ada di air sekitar terumbu karang, tetapi sebagian besar tidak cukup terkonsentrasi untuk dimakan hewan lain. Spons mengubah bahan ini menjadi lendir yang bisa dimakan," kata Kornder.

Makalah ini mencatat perilaku "bersin" pada dua spesies spons, spons tabung Karibia Aplysina archeri dan spesies Indo-Pasifik lainnya dari genus Chelonaplysilla. "Kami benar-benar berpikir bahwa sebagian besar, jika tidak semua, spons bersin. Saya telah melihat lendir menumpuk pada spons yang berbeda saat menyelam dan dalam gambar yang diambil oleh ilmuwan lain untuk tujuan lain," kata Kornder.

"Temuan kami menyoroti peluang untuk lebih memahami siklus materi di beberapa Metazoan paling kuno," kata para penulis di makalah tersebut.

Masih banyak aspek tentang "bersin" spons yang masih menjadi pertanyaan terbuka. "Dalam video, Anda dapat melihat bahwa lendir bergerak di sepanjang jalur yang ditentukan pada permukaan spons sebelum menumpuk. Saya memiliki beberapa hipotesis, tetapi analisis lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apa yang terjadi," kata Kornder.

"Ada banyak ilmuwan yang berpikir bahwa spons adalah organisme yang sangat sederhana. Akan tetapi lebih sering daripada tidak, kita kagum dengan fleksibilitas yang mereka tunjukkan untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka," kata de Goeij.

Para ilmuwan saat ini ingin terus meneliti bersin spons. Mereka berencana untuk menyelidiki mekanisme yang mendasarinya dengan menggabungkan mikroskop elektron dengan studi histologis.