Sebelum meninggal karena sesak napas, Arrhichion menendang dan membuat pergelangan kaki lawannya terkilir. Rasa sakit memaksa sang lawan untuk menyerah. Hasilnya, Arrhichion dinyatakan menang meski sudah meninggal akibat kehabisan napas.
Water Jousting, Bertarung berhadapan di permukaan air
Apakah Anda pernah melihat perang bantal? Saat melakukan perang bantal, lawan saling berhadapan sambil duduk di atas bambu, misalnya. Mereka akan saling memukul dengan bantal. Pemenangnya adalah mereka yang tidak terjatuh ke air.
Permainan ini dilakukan di zaman Mesir kuno. Water Jousting di Mesir tercatat pada relief makam dari sekitar 2300 Sebelum Masehi. Relief itu menggambarkan para nelayan di dua perahu berlawanan yang dipersenjatai dengan tongkat panjang. Beberapa anggota mengarahkan sementara rekan satu tim mereka menjatuhkan lawan dari perahu mereka.
Baca Juga: Silau akan Harta, Alasan Mengapa Orang Romawi Sukses dalam Peperangan
Baca Juga: Menyelisik Mitologi Katak dalam Kronik Yunani dan Romawi Kuno
Baca Juga: Bar Kokhba, Pemberontak Yahudi yang Gigih Melawan Serangan Romawi
Baca Juga: Bar Kokhba, Pemberontak Yahudi yang Gigih Melawan Serangan Romawi
Ini terdengar cukup berbahaya karena masing-masing menggunakan tongkat runcing untuk saling menjatuhkan. Para pemainnya tidak mengenakan pelindung, dan berisiko tenggelam atau diserang hewan di perairan Mesir yang berbahaya. Kegiatan tersebut akhirnya menyebar dari Mesir ke Yunani kuno dan Romawi.
Venatio, orang Romawi bertarung dengan binatang buas
Venatio adalah pertarungan antara binatang buas dan gladiator. Ini berlangsung di amfiteater Romawi dan dianggap sebagai hiburan favorit masyarakat Romawi. Hewan-hewan eksotis dari seluruh wilayah kekaisaran diimpor ke Roma untuk ambil bagian. Semakin berbahaya dan langka, semakin seru pertarungan itu.
Beberapa catatan sejarah menggambarkan pembantaian manusia dan binatang saat perayaan 100 hari Colosseum. Diceritakan bahwa 9.000 hewan terbunuh, termasuk gajah, singa, macan tutul, harimau, dan beruang. Sejarawan Cassius Dio mengisahkan bagaimana perempuan diizinkan memasuki arena untuk membantu menghabisi binatang.
Di pertandingan lain, gladiator bertarung melawan buaya, badak, dan kuda nil. Pertempuran sadis antara hewan dengan hewan juga menjadi hiburan kesukaan orang Romawi.
Untuk menambah sedikit “kegembiraan”, penjahat atau orang Kristen yang dihukum kadang-kadang dieksekusi dengan dilemparkan ke binatang buas.
Setiap orang memiliki cara unik untuk menghabiskan waktu dan menghibur diri, termasuk masyarakat di zaman kuno. Bayangkan jika hiburan brutal itu masih terus dilakukan hingga kini.