Baca Juga: Bukti Terkuat Dampak Meteorit Raksasa Ciptakan Benua-benua di Bumi
Baca Juga: Ilmuwan Bingung, Panjang Hari di Planet Bumi Meningkat Misterius
Tetapi bahan organik yang ditemukan "dalam partikel Ryugu, yang diidentifikasi dalam penelitian ini, mungkin merupakan salah satu sumber volatil yang penting".
Para ilmuwan berhipotesis bahwa bahan tersebut mungkin memiliki asal dari luar Tata Surya. Tetapi mereka juga mengatakan itu tidak mungkin menjadi satu-satunya sumber volatil yang dikirim ke Bumi awal.
Hayabusa-2 diluncurkan pada 2014 dalam misinya ke Ryugu, sekitar 300 juta kilometer jauhnya. Ia kembali ke orbit Bumi dua tahun lalu untuk menjatuhkan kapsul berisi sampel.
Para peneliti banyak yang memuji temuan hasil misi tersebut. "Partikel Ryugu tidak diragukan lagi di antara bahan Tata Surya yang paling tidak terkontaminasi yang tersedia untuk studi laboratorium. Penyelidikan berkelanjutan dari sampel berharga ini tentu akan memperluas pemahaman kita tentang proses Tata Surya awal," kata para peneliti.
Teori utama lainnya tentang asal usul asam amino adalah bahwa mereka diciptakan di atmosfer primitif Bumi melalui sambaran petir, misalnya, setelah Bumi mendingin.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo