Ketika Tomat Diasosiasikan dengan Penyihir dan Manusia Serigala

By Sysilia Tanhati, Jumat, 19 Agustus 2022 | 13:00 WIB
Antara tahun 1300-1650, ribuan orang di Eropa dieksekusi karena mempraktikkan ilmu sihir. Di tengah kepanikan sihir, kehadiran tomat di Eropa diasosiasikan dengan penyihir dan manusia serigala. (New York Public Library)

Antara tahun 1300-1650, ribuan orang di Eropa dieksekusi karena mempraktikkan ilmu sihir. Histeria massa yang didukung oleh pemerintah dan gereja menyebutnya sebagai  “kegilaan penyihir”. Wanita dibakar, ditenggelamkan, dan digantung setelah diadili di pengadilan sekuler dan agama. Tidak sedikit yang digantung oleh massa yang main hakim sendiri. Dengan perkiraan paling konservatif, hitungan catatan eksekusi Dr. Ronald Hutton, antara 35.184 dan 63.850 penyihir dihukum mati secara resmi. Sosiolog Nachman Ben-Yehuda memperkirakan jumlah korban tewas gabungan bisa mencapai 500.000. Itu adalah perang salib yang besar, terpadu, dan berkepanjangan. Pada waktu yang bersamaan, tomat memasuki wilayah Eropa. Di tengah kepanikan sihir, tomat diasosiasikan dengan penyihir dan manusia serigala. Apa sebabnya?

Salep mujarab andalan para penyihir

Pada saat tomat diimpor sekitar tahun 1540, para penyihir membuat salep khusus yang dioleskan pada sapu mereka. “Konon, salep ini memungkinkan pertemuan di udara dengan iblis,” ungkap Romie Stott di laman Atlas Obscura. Tidak hanya itu, ramuan khusus tersebut juga bisa mengubah penyihir menjadi manusia serigala yang juga sangat ditakuti.

Surat kabar menambah ketakutan masyarakat akan teror manusia serigala. (Bibliothèque nationale de France )

Henry Boguet, seorang pemburu penyihir, mencatat bahwa penyihir sangat senang menjadi manusia serigala. Mereka menyerang sisi kiri anak-anak kecil. Menjadi manusia serigala juga memungkinkan penyihir untuk mengintai melalui lahan pertanian.

Apa saja bahan utama salep lengket itu? Bahan-bahan utama, menurut dokter paus Andres Laguna pada tahun 1545, terdiri hemlock, nightshade, henbane, dan mandrake. Ketiganya merupakan kerabat dekat botani tomat. Dalam hal bentuk, tomat sangat mirip dengan nightshade. Sulit untuk membedakan antara tomat ceri kuning dan buah mandrake halusinogen.

Itulah mengapa spekulasi bermunculan jika ada wanita yang menyimpan salep ini di masa perburuan penyihir.

Maka ketika tomat memasuki wilayah Eropa, terjadi keragu-raguan. Orang-orang curiga terhadap makanan baru itu. Mencicipi tomat artinya berisiko berubah menjadi manusia serigala atau dicap sebagai penyihir.

Berpegang pada panduan Galen, dokter Romawi kuno

Bahkan para ilmuwan—orang-orang yang tidak akan pernah percaya pada sesuatu yang absurd seperti sihir—pun mempercayai hal yang sama. Sampai Pencerahan berlangsung, ahli botani mengandalkan kerangka kategoris berusia seribu tahun yang dibuat oleh Galen. Ia adalah seorang dokter yang berasal dari zaman Romawi Kuno.

Saat tomat masuk, ilmuwan mengandalkan potongan-potongan tulisan Galen yang merujuk pada tumbuhan yang identitasnya belum pernah diketahui. Tidak butuh waktu lama, tomat mengisi kekosongan dalam catatan Galen.

Salah satu tanaman misterius tersebut adalah, yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang serigala—mungkin “pengusir serigala.” Ini diterjemahkan menjadi "lycopersi", tetapi selama Zaman Eksplorasi salah ditranskripsikan sebagai "lycopersicon": persik serigala.