Hewan Kambrium dengan Mulut tapi Tanpa Anus Bukan Nenek Moyang Manusia

By Ricky Jenihansen, Minggu, 21 Agustus 2022 | 14:00 WIB
Rekonstruksi seniman Saccorhytus coronarius. (Liu et al.)

Nationalgeographic.co.id—Fosil aneh mirip ikan tetapi tidak memiliki insang yang ditemukan belum lama ini kembali dianalisis ilmuwan. Makhluk tersebut ditafsirkan sebagai nenek moyang manusia, tetapi sekarang penelitian baru membantahnya.

Ahli paleontologi kembali memeriksa fosil aneh tersebut, yang merupakan mikrofosil dari hewan mikroskopis Kambrium yang disebut Saccorhytus coronarius. Fosil tersebut sebelumnya ditafsirkan sebagai deuterostome, sekelompok besar kerajaan hewan yang mencakup vertebrata seperti manusia.

Saccorhytus coronarius adalah hewan laut berbentuk elips dengan mulut besar yang dikelilingi duri dan lubang. Ukurannya sekitar satu milimeter, dan mungkin hidup di antara butiran pasir di dasar laut.

Sisa-sisa Saccorhytus coronarius berusia 535 juta tahun pertama kali ditemukan pada tahun 2017 di Formasi Kuanchuanpu di Provinsi Shaanxi, Tiongkok.

Makhluk itu ditafsirkan sebagai deuterostoma tanpa anus. Penafsiran sebagian besar didasarkan pada keberadaan insang, fitur primitif dari kelompok deuterostoma.

Namun, fosil baru dari Formasi Kuanchuanpu menunjukkan bahwa lubang di sekitar mulut hewan tersebut bukanlah pori-pori untuk insang tetapi merupakan pangkal duri.

"Beberapa fosil terawetkan dengan sangat sempurna sehingga terlihat hampir hidup," kata Profesor Yunhuan Liu dari Chang'an University.

"Saccorhytus coronarius adalah binatang yang aneh, dengan mulut tetapi tanpa anus, dan cincin duri kompleks di sekitar mulutnya."

Kisah nyata leluhur Saccorhytus coronarius terletak pada fitur internal dan eksternal mikroskopis. "Fosil bisa sangat sulit untuk ditafsirkan dan Saccorhytus coronarius tidak terkecuali," kata Emily Carlisle dari Bristol University.

"Kami harus menggunakan sinkrotron, sejenis akselerator partikel, sebagai dasar analisis kami terhadap fosil. Synchrotron memberikan sinar-X yang sangat intens yang dapat digunakan untuk mengambil gambar fosil secara detail."

"Kami mengambil ratusan gambar sinar-X pada sudut yang sedikit berbeda dan menggunakan superkomputer untuk membuat model digital 3D dari fosil, yang mengungkapkan fitur kecil dari struktur internal dan eksternalnya."

 Baca Juga: Fosil Manusia Modern Tertua di Etiopia Berusia 233.000 Tahun

 Baca Juga: Penemuan Fosil Hewan Berkaki 10 yang Namanya Mirip Presiden US

 Baca Juga: Fosil Serangga Baru Aneh: Bermata Melotot, Mulut dan Kaki Memanjang

Model digital menunjukkan bahwa pori-pori di sekitar mulut Saccorhytus coronarius ditutup oleh lapisan tubuh lain yang memanjang, menciptakan duri di sekitar mulut. "Kami yakin ini akan membantu Saccorhytus coronarius menangkap dan memproses mangsanya," kata Huaqiao Zhang dari Nanjing Institute of Geology and Palaeontology.

Menurut tim, Saccorhytus coronarius sebenarnya adalah ecdysozoan, kelompok yang berisi artropoda dan nematoda.

Mikrofosil Saccorhytus coronarius dalam skala. (Liu et al.)

"Kami mempertimbangkan banyak kelompok alternatif yang mungkin terkait dengan Saccorhytus coronarius, termasuk karang, anemon, dan ubur-ubur yang juga memiliki mulut tetapi tidak memiliki anus," kata Profesor Philip Donoghue dari Bristol University.

"Untuk mengatasi masalah ini, analisis komputasi kami membandingkan anatomi Saccorhytus coronarius dengan semua kelompok hewan hidup lainnya, menyimpulkan hubungan dengan artropoda dan kerabatnya, kelompok serangga, kepiting, dan cacing gelang."

Tidak adanya anus Saccorhytus coronarius adalah fitur menarik dari organisme purba mikroskopis ini. Meskipun pertanyaan yang muncul adalah rute alternatif limbah pencernaan, fitur ini penting untuk alasan mendasar biologi evolusioner.

Bagaimana anus muncul, dan kemudian menghilang, berkontribusi pada pemahaman tentang bagaimana rencana tubuh hewan berevolusi.

Memindahkan Saccorhytus coronarius dari deuterosome ke ecdysozoan berarti mencoret anus yang hilang dari riwayat kasus deuterosome, dan menambahkannya ke ecdysozoan.

Shuhai Xiao dari Virgina Tech mengatakan, ini adalah hasil yang benar-benar tidak terduga karena kelompok artropoda memiliki usus besar, memanjang dari mulut hingga anus.

"Keanggotaan kelompok Saccorhytus coronarius menunjukkan bahwa ia telah mengalami kemunduran dalam hal evolusi, membuang anus yang akan diwariskan nenek moyangnya," kata Xiao.

"Kami masih belum tahu posisi pasti Saccorhytus coronarius di dalam pohon kehidupan, tetapi itu mungkin mencerminkan kondisi leluhur dari mana semua anggota kelompok yang beragam ini berevolusi."

Laporan penelitian ini telah diterbitkan di jurnal bergengsi Nature dengan judul "An early Cambrian ecdysozoan with a terminal mouth but no anus."

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo