Romantisme Sejarah: Kedekatan Ratu Elizabeth dengan Dunia Arab

By Galih Pranata, Senin, 12 September 2022 | 09:00 WIB
Potret yang diambil pada tanggal 26 September 1952 di taman Kastil Balmoral menunjukkan Ratu Elizabeth II berjalan bersama putrinya Putri Ann (kedua dari kanan), Pangeran Philip (kanan), Raja Faisal II dari Irak (kedua dari kiri), sang pemimpin Irak. Hubungan ini membangun kedekatan Inggris dengan Dunia Arab. (AFP/File Photo)

Nationalgeographic.co.id—Mangkatnya Ratu Elizabeth II yang bertakhta sekira 70 tahun, mengakhiri pemerintahannya di Inggris. Sang Ratu wafat pada 8 September 2022 dalam usia 96 tahun. 

Media massa berlomba untuk mengabadikan kembali momentumnya. Tak sedikit juga membuka kembali arsip lawas tentang kehidupan sang ratu. Salah satu momentum hidup sang ratu yang fenomenal adalah kedekatannya dengan Dunia Arab

Sejak dilantiknya pada 16 Februari 1952, Ratu Elizabeth II sudah melakukan banyak perjalanan dinas hampir ke seluruh penjuru dunia. Bagian menariknya, adanya perjalanan yang mendekatkan Kerajaan Inggris dengan dunia Arab dalam catatan romantisme sejarah dunia.

Hubungan Elizabeth dengan Dunia Arab dimulai dari sebuah potret keluarga yang diambil pada 26 September 1952 di Istana Balmoral. Foto itu menunjukkan Ratu Elizabeth II berjalan bersama putrinya, Putri Anne, serta Pangeran Philip dan Raja Faisal II dari Irak.

Faisal II adalah raja ketiga dan terakhir dari kerajaan Hashemite Irak yang berumur pendek, yang muncul setelah kekalahan Kekaisaran Ottoman dalam Perang Dunia Pertama dan satu dekade pemerintahan Inggris antara tahun 1921 dan 1932.

Enam tahun setelah foto ini diambil, pada tahun 1958, Faisal II digulingkan dalam kudeta militer yang dikenal sebagai Revolusi 14 Juli dan dieksekusi bersama beberapa anggota keluarganya.

Sebagaimana dilansir dalam tulisan Rayhan Uddin kepada Middle East Eye, sang Ratu juga menjalin diplomasi dengan Dunia Arab tatkala memberikan gelar kehormatan kepada Penasihat Yaman, Sayyid Abubakr bin Shaikh untuk gelar bangsawan.

"Gelar itu dianugerahkan saat kunjungan Abubakr ke Aden pada 29 April 1954," tulis Rayhan dalam artikel berjudul In pictures: Queen Elizabeth II and the Middle East yang terbit pada 8 September 2022.

Dalam sebuah potret, tampak Sayyid Abubakr bin Shaikh bersandar di kursi di hadapan sang Ratu dalam prosesi penobatan itu. Tidak seperti penobatan lainnya, Abubakr tidak duduk bersimpuh di hadapan ratu sebagaimana ajaran Islam yang melarang bersimpuh kepada manusia. 

Kunjungan itu terjadi hanya dua tahun setelah pemerintahan raja dan merupakan bagian dari tur enam bulan di Persemakmuran. Pada saat itu, Yaman selatan adalah protektorat Inggris. Hubungan ini melangsungkan bilateral Kerajaan Inggris dengan Dunia Arab.

Kunjungan Pangeran Hussein beserta istrinya Putri Dina dalam kunjungannya ke Inggris. Mereka disambut oleh keluarga Kerajaan Inggris, ter,asuk sang ratu, Elizabeth II. (AFP/File Photo)

Beberapa tahun berikutnya, Raja Hussein dari Yordania dan istrinya Ratu Dina, tengah berbulan madu di Inggris Raya. Mereka tak lupa berpose bersama dengan Ratu Elizabeth, Pangeran Philip, Pangeran Charles dan Putri Anne pada 19 Juni 1955 di Kastil Windsor.