Nationalgeographic.co.id—Mangkatnya Ratu Elizabeth II yang bertakhta sekira 70 tahun, mengakhiri pemerintahannya di Inggris. Sang Ratu wafat pada 8 September 2022 dalam usia 96 tahun.
Media massa berlomba untuk mengabadikan kembali momentumnya. Tak sedikit juga membuka kembali arsip lawas tentang kehidupan sang ratu. Salah satu momentum hidup sang ratu yang fenomenal adalah kedekatannya dengan Dunia Arab.
Sejak dilantiknya pada 16 Februari 1952, Ratu Elizabeth II sudah melakukan banyak perjalanan dinas hampir ke seluruh penjuru dunia. Bagian menariknya, adanya perjalanan yang mendekatkan Kerajaan Inggris dengan dunia Arab dalam catatan romantisme sejarah dunia.
Hubungan Elizabeth dengan Dunia Arab dimulai dari sebuah potret keluarga yang diambil pada 26 September 1952 di Istana Balmoral. Foto itu menunjukkan Ratu Elizabeth II berjalan bersama putrinya, Putri Anne, serta Pangeran Philip dan Raja Faisal II dari Irak.
Faisal II adalah raja ketiga dan terakhir dari kerajaan Hashemite Irak yang berumur pendek, yang muncul setelah kekalahan Kekaisaran Ottoman dalam Perang Dunia Pertama dan satu dekade pemerintahan Inggris antara tahun 1921 dan 1932.
Enam tahun setelah foto ini diambil, pada tahun 1958, Faisal II digulingkan dalam kudeta militer yang dikenal sebagai Revolusi 14 Juli dan dieksekusi bersama beberapa anggota keluarganya.
Sebagaimana dilansir dalam tulisan Rayhan Uddin kepada Middle East Eye, sang Ratu juga menjalin diplomasi dengan Dunia Arab tatkala memberikan gelar kehormatan kepada Penasihat Yaman, Sayyid Abubakr bin Shaikh untuk gelar bangsawan.
"Gelar itu dianugerahkan saat kunjungan Abubakr ke Aden pada 29 April 1954," tulis Rayhan dalam artikel berjudul In pictures: Queen Elizabeth II and the Middle East yang terbit pada 8 September 2022.
Dalam sebuah potret, tampak Sayyid Abubakr bin Shaikh bersandar di kursi di hadapan sang Ratu dalam prosesi penobatan itu. Tidak seperti penobatan lainnya, Abubakr tidak duduk bersimpuh di hadapan ratu sebagaimana ajaran Islam yang melarang bersimpuh kepada manusia.
Kunjungan itu terjadi hanya dua tahun setelah pemerintahan raja dan merupakan bagian dari tur enam bulan di Persemakmuran. Pada saat itu, Yaman selatan adalah protektorat Inggris. Hubungan ini melangsungkan bilateral Kerajaan Inggris dengan Dunia Arab.
Beberapa tahun berikutnya, Raja Hussein dari Yordania dan istrinya Ratu Dina, tengah berbulan madu di Inggris Raya. Mereka tak lupa berpose bersama dengan Ratu Elizabeth, Pangeran Philip, Pangeran Charles dan Putri Anne pada 19 Juni 1955 di Kastil Windsor.
Hussein adalah penguasa ketiga kerajaan Hashemite di Yordania. Tidak seperti kerabatnya, Faisal II di Irak, ia akan menjadi salah satu raja yang paling lama memerintah di Timur Tengah, memerintah Yordania dari tahun 1952 hingga kematiannya pada tahun 1999.
Dalam kunjungannya itu juga, sang ratu memberikan solusi terhadap sharif Hussein. Ia mengusulkan agar para putra dari Klan Hussein untuk memerintah atas Suriah, Irak, dan sebagian besar wilayah lainnya ke dalam petak-petak semenanjung Arab.
Kerajaan dari Dinasti Hashemite di Yordania adalah satu-satunya keluarga aristokrat yang masih berkuasa hingga saat ini.
Selain itu, Elizabeth juga pernah menjamu pemimpin Dunia Arab lainnya di London. Ratu Elizabeth II dilaporkan menunggangi kereta kuda bersama mendiang presiden Sudan, Jenderal Ibrahim Abboud, selama kunjungannya ke London pada 1964. Kedekatan Inggris dengan Dunia Arab mulai dibangun.
Setelahnya, Elizabeth juga dilaporkan "mengunjungi Khortoum, Sudan pada Februari 1965, sembilan tahun setelah negara Afrika itu memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris," imbuh Rayhan.
Pada momentum kunjungan bersejarah sang Ratu Inggris ini terdapat lebih dari 500.000 penduduk kota dekat Khartoum dan Omdurman berbaris di jalan-jalan, mengibarkan bendera dan plakat.
Baca Juga: Foto-Foto Langka Ratu Elizabeth II dari Arsip National Geographic
Baca Juga: Dari Elizabeth I Hingga Mode Kelas Atas Menjadi Kostum Game of Thrones
Baca Juga: Kisah di Balik Kecintaan Ratu Elizabeth II pada Anjing Corgi
Beberapa dekade kemudian, Elizabeth II dikabarkan mengunjungi bangsal anak-anak di Rumah Sakit Mustapha di Aljir, selama kunjungan resmi kenegaraan ke Aljazair pada 25 Oktober 1980.
Ratu Elizabeth II tersentuh dengan para korban bencana alam itu. Para korban yang terdapat di rumah sakit tersebut adalah korban gempa El Asnam yang terjadi dua minggu sebelumnya, yang merenggut nyawa hingga 5.000 orang.
Serangkaian kunjungan dan jamuan Ratu Elizabeth menjadi bagian dari romantisme sejarah antara Inggris dengan Dunia Arab, sekaligus upaya membangun kedekatan sang ratu dengan Dunia Arab.