Sadisnya Venatio, Pertarungan Brutal Melawan Hewan Buas di Masa Romawi

By Sysilia Tanhati, Rabu, 24 Agustus 2022 | 15:00 WIB
Orang Romawi menyukai pertarungan brutal dan penuh darah. Salah satunya adalah venatio, pertarungan hewan buas yang diadakan di Colosseum. (Wikipedia)

Nationalgeographic.co.id—Di Romawi kuno, tidak ada yang bisa membuat kegiatan di malam hari lebih berkesan seperti menonton venatio. Pertunjukan ini biasanya diadakan di Colosseum atau di Circus Maximus. Melibatkan hewan-hewan eksotis seperti singa, beruang, dan kuda nil yang bertarung satu sama lain. Tidak jarang hewan-hewan eksotis itu diadu melawan venatores — prajurit Romawi yang dilengkapi dengan senjata. Itu adalah pertunjukan venatio, pertarungan brutal dan penuh darah melawan binatang buas di masa Romawi kuno.

Para rakyat jelata dan bangsawan memenuhi tribun Colosseum untuk menikmati acara berdarah dan brutal itu. Beberapa kaisar juga sangat menyukai venatio sehingga pertunjukan diadakan selama 100 hari. Bahkan pernah dalam 1 pertarungan, 500 ekor singa terbunuh.

Awal mula venatio di Romawi

Penonton di Romawi kuno menyukai pertunjukan “penuh darah”, seperti balap kereta dan pertarungan gladiator. Maka tidak heran jika venatio, perburuan satwa liar yang dipentaskan, juga memikat hati orang Romawi.

Menurut beberapa perkiraan, venatio pertama kali pada 252 Sebelum Masehi. Plinius yang Tua mengisahkan venatio yang melibatkan gajah yang ditangkap selama Perang Punisia Pertama. Tapi menurut Plinius, saat itu gajah tersebut tidak dibunuh melainkan hanya dipajang. Pasalnya, sebagian besar orang Romawi belum pernah melihat gajah pada saat itu. Meski terkadang digunakan dalam perang Romawi, binatang buas benar-benar asing bagi warga sipil.

Sejarawan Romawi Livy mencatat bahwa jenderal Romawi Marcus Fulvius Nobilior merayakan kemenangannya di Yunani dengan mengadakan perburuan. “Menurutnya, ini adalah kali pertama venatio diselenggarakan,” ungkap Tim Brinkhof di laman All That Interesting.

"Untuk pertama kalinya kontes atletik diadakan di Roma," tulis Livy. “Dan perburuan dipentaskan di mana singa dan macan kumbang menjadi buruannya. Permainan itu dirayakan dengan hampir semua sumber daya dan variasi yang dapat dikumpulkan oleh seluruh zaman.”

Binatang buas dan lawannya

Untuk menghibur massa, otoritas Romawi mengumpulkan hewan-hewan eksotis dari seluruh kekaisaran yang luas. Mereka mengumpulkan singa Afrika Utara, macan kumbang, dan gajah, beruang dari Skotlandia, Hongaria, dan Austria. Tidak ketinggalan harimau dari Persia, serta buaya dan badak dari India.

Mengumpulkan hewan itu sulit dan berbahaya. Semua hewan itu harus dibawa ke Roma dalam keadaan hidup. Penyair Oppian menggambarkan: “anjing memburu binatang itu dan terompet membingungkannya. Kemudian pemburu mengejar binatang itu ke dalam jaring.”

Damnatio ad bestias, eksekusi mati dengan dicabik-cabik oleh binatang buas. (penelope.uchicago.edu)

“Ini adalah bagian yang paling berbahaya karena rahang dan cakar beruang yang murka sangat mengerikan,” tulis Oppian. Untuk menangkap hewan buas, pemburu juga menggunakan lubang perangkap.