Bisticeratops froeseorum, Spesies Baru Dinosaurus Bertanduk dari AS

By Ricky Jenihansen, Jumat, 26 Agustus 2022 | 16:00 WIB
Rekonstruksi kehidupan Bisticeratops froeseorum. (Sergey Krasovskiy)

"Analisis filogenetik sangat mendukung penempatan Bisticeratops froeseorum di subfamili Chasmosaurinae," kata Spencer Lucas dan rekan-rekannya dari New Mexico Museum of Natural History dan Harrisburg University, dikutip Sci-News.

Mereka menjelaskan, Bisticeratops froeseorum lebih muda dari Pentaceratops sternbergi dua juta tahun. Kemudian lebih mudah satu juta tahun dari Navajoceratops sullivani satu dan 750.000 tahun dari Terminocavus sealeyi.

Formasi Kirtland. (Nick Longrich)

"Dan lebih tua dari Sierraceratops turneri satu juta tahun," kata peneliti. "Bisticeratops froeseorum kehilangan sebagian besar embel-embel diagnostik."

Namun, peneliti melanjutkan, spesies ini dapat dibedakan dari chasmosaurine lain, terutama dari kerabat dekatnya chasmosaurine Formasi Almond dan Pentaceratops kerabatnya yang lebih jauh, berdasarkan beberapa karakter tengkorak.

"Fauna dinosaurus dari Anggota Farmington relatif kurang dipahami, terutama dibandingkan dengan fauna yang lebih tua secara stratigrafi di Cekungan San Juan," kata peneliti.

   

Baca Juga: Jejak Kaki Dinosaurus di Texas Terungkap Ketika Sungai Mengering

Baca Juga: Pertama Ditemukan, Fosil Dinosaurus Dikira Skrotum Manusia Raksasa

 Baca Juga: Mengapa Dinosaurus Karnivora Memiliki Mata Elips dan Lebih Kecil?

     

Oleh karena itu, spesies baru yang mungkin langka Bisticeratops froeseorum, bersama dengan beberapa chasmosaurine yang baru-baru ini diberi nama dan dideskripsikan seperti Navajoceratops sullivani.

Kemudian juga ada Sierraceratops turneri, dan Terminocavus sealeyi yang menambah keragaman dan disparitas chasmosaurine. Hasil ini juga memberikan dukungan lebih lanjut untuk variasi latitudinal pada fauna ceratopsid selama interval Kapur Akhir di Cekungan Interior Barat Amerika Utara.

"Pengakuan Bisticeratops froeseorum menambah catatan pertumbuhan ceratopsid chasmosaurine di barat daya Amerika Serikat dan memberikan informasi baru tentang keragaman taksonomi dinosaurus ini," para peneliti menyimpulkan.

   

Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo