Disimpan Hampir 100 Tahun, Manuskrip Galileo di Amerika Ternyata Palsu

By Ricky Jenihansen, Kamis, 25 Agustus 2022 | 15:00 WIB
Mansukrip palsu Galileo diduga mencatat penemuan Galileo tentang Jupiter. (University of Michigan Library)

Nationalgeographic.co.id—University of Michigan, Amerika Serikat mengumumkan bahwa manuskrip atau dokumen tulisan tangan yang diduga ditulis oleh Galileo Galilei sebenarnya palsu. Dokumen tersebut merupakan salah satu koleksi berharga perpustakaan mereka yang telah disimpan hampir 100 tahun.

Kenyataan tersebut diketahui setelah dilakukan penyelidikan internal oleh seorang profesor sejarah. Tanda air di kertas manuskrip itu ternyata tidak lebih awal dari abad ke-18, lebih dari seratus tahun setelah kematian astronom terkenal itu.

"Sangat memilukan ketika kami pertama kali mengetahui bahwa Galileo kami sebenarnya bukan Galileo," Donna L. Hayward, dekan sementara perpustakaan Michigan. Ia mengatakan kepada The New York Times pekan lalu.

University of Michigan telah memiliki manuskrip tersebut sejak tahun 1938. Manuskrip itu disumbangkan oleh Tracy McGregor, seorang pengusaha di Detroit yang telah memperoleh dokumen di lelang kolektor lain pada tahun 1934.

Katalog lelang tahun 1934 mengklaim bahwa Kardinal Pietro Maffi (1858-1931), Uskup Agung Pisa, telah mengotentikasi manuskrip tersebut dengan membandingkannya dengan surat-surat Galileo lainnya dalam koleksinya, menurut Perpustakaan University of Michigan.

Bagian atas Manuskrip Galileo adalah draf surat yang ditulis Galileo sebelum presentasi tentang teleskop baru kepada Doge of Venice pada tahun 1609. Astronom terkenal benar-benar menulis versi surat ini, draf terakhir ada di Arsip Negara di Venesia, Italia.

Bagian bawah dokumen adalah satu set catatan tentang bulan-bulan Jupiter, juga berdasarkan catatan nyata yang diambil Galileo. Draf terakhir dari catatan itu juga ditemukan di Italia, di Florence National Central Library.

Tetapi ketika Nick Wilding, seorang sejarawan di Georgia State University, melihat gambar dokumen itu, dia curiga ada sesuatu yang salah. Tinta, tulisan tangan, dan beberapa pilihan kata tampak aneh untuk dokumen abad ke-17, katanya kepada The New York Times.

Galileo Galilei dan teleskopnya. (Stefano Bianchetti/Corbis/Getty Images)

Wilding mengirim email kepada kurator Perpustakaan University of Michigan, Pablo Alvarez pada Mei 2022 dengan keprihatinannya. Hingga kemudian, University of Michigan meluncurkan penyelidikan internal.

Tiga bulan kemudian, University of Michigan mengumumkan bahwa Wilding benar. Dokumen itu tidak ditulis oleh Galileo, tetapi kemungkinan besar oleh Tobia Nicotra, seorang pemalsu Italia produktif yang beroperasi pada 1920-an dan 1930-an.

Nicotra pernah didenda dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena membuat dokumen Galileo palsu pada tahun 1934. Dia juga menghasilkan tanda tangan palsu Christopher Columbus dan Mozart.