Hal yang sama juga dapat kita temukan di Indonesia. Upacara Yadnya Kasada merupakan upacara adat dengan melarung persembahan ke kawah Gunung Bromo oleh masyarakat Suku Tengger. Upacara ini merupakan bentuk ucapan syukur kepada Sang Hyang Widi sekaligus meminta berkah dan menjauhkan dari malapetaka.
Melompat ke kawah gunung berapi versi budaya lain
Di Jepang modern, ide bunuh diri dengan melompat ke gunung berapi dipopulerkan oleh Kiyoko Matsumoto. Menghadapi tekanan masyarakat terhadap minat cinta sesama jenis pada tahun 1933, ia memutuskan untuk lompat ke kawah gunung berapi.
Tindakannya itu kemudian menginspirasi ratusan orang yang berniat bunuh diri. Para pelaku bunuh diri yang sudah tidak tahan akan melompat dari “Titik Bunuh Diri” di Gunung Mihara di Pulau Oshima.
Sama seperti Hutan Bunuh Diri Aokigahara, lokasi populer untuk bunuh diri, gunung berapi ini menjadi titik panas bunuh diri. “Maraknya kasus bunuh diri di daerah itu membuat pihak berwenang mulai mempersulit akses,” tambah Bogaard.
Orang bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Gunung Etna yang kuat dengan menerima tubuh Empedokles yang sombong. Apakah ini menenangkan sifat eksplosif gunung itu? Atau alih-alih menjadi tenang, tindakan Empedokles malah membuat Etna memuntahkan lava mendidih karena murka.