Dunia Hewan: Petunjuk Baru Melindungi Katak dari Jamur yang Mematikan

By Wawan Setiawan, Rabu, 31 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Katak timur umum (Crinia signifera) yang terinfeksi jamur kulit mematikan. Jamur Bd adalah jamur mematikan bagi dunia hewan katak. (David Cook Wildlife Photography)

"Studi ini memberikan petunjuk penting untuk mengelola spesies katak yang terancam punah, yang paling penting bahwa infeksi Bd dapat diberantas di antara populasi penangkaran. Pada titik ini, kami berasumsi bahwa ini ada hubungannya dengan katak yang berganti kulit, tetapi bisa juga karena banyak faktor lainnya.” tutur Besedin.

"Hasil kami juga menunjukkan bahwa penangkaran menyebabkan penurunan yang signifikan dalam keragaman dan kekayaan bakteri kulit. Kemungkinan melalui hilangnya reservoir mikroba, stres tinggi, kekebalan berkurang, dan peluruhan. Jadi penelitian di masa depan harus memperhatikan efek ini.” Ujarnya.

"Katak yang dilepaskan ke alam liar setelah program penangkaran kemungkinan akan mengurangi ketahanan terhadap patogen. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk mempromosikan mikrobioma yang sehat, bahkan mungkin dengan bantuan probiotik."

Temuan ini telah dipublikasikan di jurnal Transactions of the Royal Society of South Australia. Makalah tersebut diberi judul Effect of captivity and water salinity on culture-dependent frog skin microbiota and Batrachochytrium dendrobatidis (Bd) infection.