'Virus Raksasa' di Danau Epishelf Arktika Ini Terancam Perubahan Iklim

By Wawan Setiawan, Sabtu, 3 September 2022 | 09:00 WIB
Antara 1999 dan 2002, danau epishelf Disraeli Fiord. Pada saat itu yang terbesar di Belahan Bumi Utara mengalir ke Samudra Arktik. Sebelum kering, danau itu terletak di dekat lapisan es Ward Hunt di lepas Pulau Ellesmere, Kanada. (Alexandra Kobalenko/All Canada Photos/Corbis)

Nationalgeographic.co.id - Lebih dari 800 kilometer dari Kutub Utara, Danau Milne Fiord Epishelf adalah danau air tawar unik yang mengapung di atas Samudra Arktika, hanya tertahan oleh lapisan es. Danau ini didominasi oleh organisme bersel tunggal. Terutama cyanobacteria, yang sering terinfeksi oleh "virus raksasa" yang tidak biasa.

Cyanobacteria adalah penjajah utama morain glasial setelah mundurnya lapisan es. Mereka juga memainkan peran penting dalam ekonomi karbon dan nitrogen di tundra dan tanah gurun kutub. Berbagai komunitas yang didominasi oleh cyanobacteria mendiami permukaan batuan yang terbuka.

Peneliti dari Université Laval, Québec, Kanada telah menghasilkan penilaian pertama tentang kelimpahan virus di danau ini. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Applied and Environmental Microbiology pada 25 Agustus, sebuah jurnal dari American Society for Microbiology. Makalah mereka diberi judul "Climate-Endangered Arctic Epishelf Lake Harbors Viral Assemblages with Distinct Genetic Repertoires."

Virus adalah kunci untuk memahami ekosistem perairan kutub. Sebab, ekosistem ini didominasi oleh mikroorganisme bersel tunggal, yang sering terinfeksi oleh virus. Virus-virus ini, dan keragaman serta distribusinya di Danau Milne Fiord jarang dipelajari. Kini, tim peneliti sedang bekerja untuk mengurutkan DNA virus raksasa. Upaya yang kemungkinan akan mengarah pada pemahaman bagaimana virus ini memengaruhi ekologi danau melalui interaksinya dengan cyanobacteria yang mereka infeksi.

Peningkatan suhu yang cepat membatasi waktu yang tersisa bagi ahli mikrobiologi untuk mengembangkan gambaran yang jelas tentang siklus keanekaragaman hayati dan biogeokimia dari lingkungan yang bergantung pada es ini. Serta konsekuensi dari perubahan suhu yang cepat dan tidak dapat diubah.

"Lapisan es yang menahan danau di tempatnya memburuk setiap tahun, dan ketika pecah, danau akan mengalir ke Samudra Arktika lalu hilang," kata penulis korespondensi, Alexander I. Culley.

"Hasil kami menyoroti keunikan komunitas virus di danau air tawar, dibandingkan dengan air laut, khususnya di komunitas halocline," kata Culley. “Halocline adalah area di mana salinitas turun dengan cepat saat seseorang naik ke kolom air. Lingkungan ini menawarkan relung untuk virus dan inang yang tidak ditemukan di lapisan air tawar maupun laut dengan salinitas yang seragam.”

Tahun 2014, sempat dihebohkan dengan temuan ‘virus raksasa’ Pithovirus yang terperangkap dalam es. Virus itu tidak aktif selama lebih dari 30.000 tahun sampai dihidupkan kembali di laboratorium di Prancis. Virus ini menginfeksi amuba tetapi tidak menyerang sel manusia atau hewan. Kini, menurut studi baru, virus-virus sejenis ini sedang terancam oleh perubahan iklim. (Julia Bartoli and Chantal Abergel, IGS and CNRS-AMU)

Danau terpencil di kutub utara hanya dapat dicapai dengan helikopter, jika kondisi cuaca memungkinkan. Tim peneliti mengumpulkan sampel air dan mengurutkan semua DNA di air danau. Ini memungkinkan mereka mengidentifikasi virus dan mikroorganisme di dalamnya. Studi ini menetapkan dasar untuk memajukan pemahaman tentang ekologi virus di lingkungan global yang beragam, terutama di Arktika yang tinggi.

"Kelimpahan bakteri yang tinggi ditambah dengan kemungkinan prevalensi gaya hidup litik pada kedalaman ini menunjukkan bahwa virus memiliki peran penting dalam pergantian biomassa," kata Mary Thaler, anggota tim Culley di Université Laval. "Gaya hidup litik" mengacu pada pelepasan partikel virus anak saat sel mikroba inang dihancurkan.

 Baca Juga: Selain Bikin Es Mencair, Pemanasan Global Bikin Erosi Pesisir Arktika

 Baca Juga: Arktika Rusia Kehilangan Miliaran Ton Es Karena Iklim Menghangat