Pengamatan Pertama Aurora Proton yang Tidak Merata di Planet Mars

By Wawan Setiawan, Sabtu, 3 September 2022 | 15:55 WIB
Aurora proton tambal sulam disk penuh diamati di planet Mars dalam sinar ultraviolet pada 11 Agustus 2021. (EMM/EMUS)

Nationalgeographic.co.id - Misi MAVEN (Mars Atmosphere and Volatile Evolution) NASA dan Emirates Mars Mission (EMM) Uni Emirat Arab telah merilis pengamatan bersama tentang peristiwa aurora proton dinamis di planet Mars.

Pengamatan aurora jarak jauh oleh EMM dipasangkan dengan pengamatan plasma in-situ yang dibuat oleh MAVEN membuka jalan baru untuk memahami atmosfer planet Mars. Kolaborasi ini dimungkinkan dengan berbagi data baru-baru ini antara kedua misi dan menyoroti nilai pengamatan multi-titik di luar angkasa. Sebuah studi tentang temuan ini telah diterbitkan di jurnal Geophysical Research Letters pada 31 Agustus. Makalah tersebut diberi judul "Patchy Proton Aurora at Mars: A Global View of Solar Wind Precipitation Across the Martian Dayside From EMM/EMUS."

Dalam studi baru, EMM menemukan struktur skala halus di aurora proton yang membentang sepanjang sisi Mars. Proton aurora, ditemukan oleh MAVEN pada tahun 2018. Ini adalah jenis aurora Mars yang terbentuk sebagai angin matahari. Terdiri dari partikel bermuatan dari Matahari yang berinteraksi dengan atmosfer bagian atas.

Pengamatan aurora proton khas yang dilakukan oleh MAVEN dan misi Mars Express (Badan Antariksa Eropa) ESA menunjukkan aurora ini tampak halus dan merata di seluruh belahan Mars. Sebaliknya, EMM mengamati aurora proton yang tampak sangat dinamis dan bervariasi. "Aurora proton tambal sulam" ini terbentuk ketika kondisi turbulen di sekitar Mars memungkinkan partikel bermuatan membanjiri langsung ke atmosfer dan bersinar saat melambat.

Aurora proton yang tidak merata di Mars terbentuk ketika kondisi turbulen di sekitar planet memungkinkan partikel hidrogen bermuatan dari Matahari mengalir ke atmosfer Mars. Gambar dari 5 Agustus menunjukkan kondisi atmosfer yang khas, di mana instrumen EMM EMUS mendeteksi tidak ada aktivitas yang tidak biasa pada dua panjang gelombang yang terkait dengan atom hidrogen. Namun pada 11 Agustus dan 30 Agustus, instrumen tersebut mengamati aurora yang tidak merata di kedua panjang gelombang, yang menunjukkan interaksi turbulen dengan angin matahari. (EMM/EMUS)

"Pengamatan EMM menunjukkan bahwa aurora begitu luas dan tidak teratur sehingga lingkungan plasma di sekitar Mars pasti benar-benar terganggu. Sampai-sampai angin matahari secara langsung berdampak pada atmosfer bagian atas di mana pun kami mengamati emisi aurora," kata Mike Chaffin, seorang ilmuwan MAVEN dan EMM yang berbasis di Laboratory for Atmospheric and Space Physics di University of Colorado Boulder juga penulis utama studi tersebut. "Dengan menggabungkan pengamatan aurora EMM dengan pengukuran MAVEN dari lingkungan plasma aurora, kami dapat mengonfirmasi hipotesis ini. Lalu menentukan bahwa apa yang kami lihat pada dasarnya adalah peta di mana angin matahari menghujani planet ini."

 Baca Juga: Ilmuwan Mempelajari Bagaimana Jenis Aurora Dapat Terbentuk di Mars

 Baca Juga: Selidik Paparan Air Pada Meteorit Mars Berusia 1,3 Miliar Tahun

 Baca Juga: Misteri Aurora Sinar-X Kuat dari Jupiter Akhirnya Terpecahkan

Biasanya sulit bagi angin matahari untuk mencapai atmosfer atas Mars karena diarahkan oleh kejutan busur dan medan magnet yang mengelilingi planet ini. Oleh karena itu, pengamatan aurora proton yang tidak merata merupakan jendela ke keadaan yang jarang terjadi. Di mana interaksi angin Mars-matahari sangat kacau.

"Dampak penuh dari kondisi ini pada atmosfer Mars tidak diketahui, tetapi pengamatan EMM dan MAVEN akan memainkan peran kunci dalam memahami peristiwa misterius ini," tutur Chaffin.

Perbandingan mekanisme pembentukan aurora proton normal dan tidak merata di Mars. Gambar atas menunjukkan mekanisme pembentukan aurora proton normal yang pertama kali ditemukan pada tahun 2018. Gambar bawah menunjukkan mekanisme pembentukan aurora proton yang baru ditemukan. (Emirates Mars Mission/UAE Space Agency)