Kerangka 'Vampir' Wanita yang Digembok Ditemukan di Kuburan Polandia

By Utomo Priyambodo, Selasa, 6 September 2022 | 07:30 WIB
Kerangka 'vampir' wanita di Polandia dengan sabit atau arit di lehernya. (Mirosław Blicharski)

Nationalgeographic.co.id—Sisa-sisa kerangka "vampir" perempuan ditemukan di kuburan abad ke-17 di desa Pien, Polandia. Uniknya, ada sabit atau arit di leher "vampir" tersebut untuk mencegahnya bangkit dari kematian.

Profesor Dariusz Poliński dari Nicholas Copernicus University memimpin penggalian arkeologi yang mengarah pada penemuan sisa-sisa kerangka tersebut. Daily Mail melaporkan bahwa kerangka tersebut ditemukan mengenakan topi sutra dan punya sebuah gigi depan yang menonjol. Topi ini menunjukkan bahwa wanita itu mungkin berasal dari kelas sosial yang tinggi.

"Arit tidak diletakkan rata tetapi diletakkan di leher sedemikian rupa sehingga jika si mendiang mencoba untuk bangun ... kepalanya akan terpenggal atau terluka," kata Poliński kepada Daily Mail.

Pada abad ke-11, warga Eropa Timur melaporkan ketakutan akan vampir dan mulai memperlakukan orang mati dengan ritual anti-vampir, menurut majalah Smithsonian. Mereka percaya bahwa "beberapa orang yang meninggal akan mencakar jalan keluar dari kubur sebagai monster penghisap darah yang meneror yang hidup".

Tidak jarang di daerah Eropa Timur ditemukan situs pemakaman dengan mayat yang batang tenggorokannya dipalu dengan batang logam. Orang-orang pada saat itu percaya ini adalah salah satu cara untuk memastikan orang tersebut tetap mati.

Di beberapa bagian benua Eropa -terutama di kalangan orang Slavia- kepercayaan pada legenda vampir menjadi begitu luas sehingga menyebabkan histeria massal, dan bahkan menyebabkan eksekusi orang yang dianggap vampir.

Orang yang meninggal dengan cara yang tidak tepat waktu -seperti karena bunuh diri- juga sering dicurigai sebagai vampir, dan tubuh mereka akan dimutilasi untuk mencegah mereka bangkit dari kematian

Sebelumnya, pada 2015, para arkeolog di desa Drewsko, 130 mil atau 209 kilometer jauhnya dari desa Pien, menemukan lima kerangka yang terkubur dengan cara yang sama di pemakaman berusia 400 tahun itu.

Sabit ditemukan menempel di tenggorokan seorang pria dewasa, yang berusia antara 35 hingga 44 tahun, dan seorang wanita dewasa berusia sekitar 35 hingga 39 tahun.

Seorang wanita yang lebih tua, yang berusia 50 hingga 60 tahun ketika dia meninggal, dimakamkan dengan sabit di pinggangnya, dan batu berukuran sedang di tenggorokannya.

Baca Juga: Identitas 'Vampir' Asal Connecticut Terungkap Setelah 200 Tahun

Baca Juga: Cerita di Balik Jiangshi, Mayat Hidup Melompat dari Tiongkok