Menelisik Awal Mula Cincin Tunangan, Berasal dari Zaman Romawi Kuno

By Hanny Nur Fadhilah, Kamis, 8 September 2022 | 14:00 WIB
A Roman Ring with Linked Hands, ini adalah desain populer untuk cincin kawin Romawi. (West Semitic Research Project)

Mewariskan Tradisi Pernikahan

Cincin ini tetap populer selama berabad-abad, dan masih menjadi bagian dari tradisi cincin pertunangan dan pernikahan Italia saat ini. Dapat ditambahkan bahwa orang Romawi percaya bahwa saraf mengalir langsung dari jari keempat (jari manis) tangan kiri langsung ke jantung. Karena itu, cincin kawin dikenakan di jari ini, sebuah tradisi yang juga berlanjut hingga hari ini.

Bangsa Romawi juga merupakan orang pertama yang mengukir cincin pertunangan/ pernikahan mereka. Salah satu contoh praktik ini dapat dilihat pada cincin 'fede' yang dipajang di British Museum di London. Kata-kata 'Te amo parum' ditemukan telah terukir di cincin ini. Frasa ini berarti 'Aku terlalu sedikit mencintaimu' atau 'Aku tidak cukup mencintaimu'. Salah satu interpretasi manis dari pesan ini adalah bahwa si pemberi cincin tidak dapat cukup mencintai kekasihnya karena tidak mungkin mencintai dia seperti yang pantas dia dapatkan.